Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Perajin di Kota Keris Sumenep, Mengaku Minim Perhatian

Kompas.com - 31/07/2023, 12:07 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sebagai desa yang memiliki warga dengan profesi pembuat keris terbanyak di dunia pada tahun 2012.

Namun, menurut perajin keris, penobatan belum diiringi dengan sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah daerah pada para empu.

"Minimal ada perhatian (dari Pemkab Sumenep) dengan cara pemberian alat atau yang lebih dibutuhkan lagi pasar pusaka. Selama ini kan penjual keris hanya di emperen pasar yang tidak layak," kata Ika Arista, seorang empu keris wanita asal Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, saat dihubungi, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Kenapa Kota Sumenep Disebut Kota Keris? Latar Belakang hingga Makna Bentuk Keris

Ika menilai, para empu di Kabupaten Sumenep berjuang sendiri menjaga kelestarian keris.

Padahal, pemerintah Kabupaten Sumenep sudah mendeklarasikan wilayahnya sebagai Kota Keris pada tahun 2014.

Ia berharap, Pemkab Sumenep lebih peduli dengan keberadaan para empu dan kerajinan keris di Sumenep.

Salah satunya dengan pembentukan Raperda Keris yang dianggap menjadi bukti konkret perhatian pemerintah.

Baca juga: UNESCO Akui Sumenep Penghasil Keris Terbanyak di Dunia, tetapi Raperda Keris Molor

Ika berharap Raperda Keris dapat menjamin fasilitas pemberdayaan para empu dan perajin seperti pemberian bantuan peralatan yang dibutuhkan secara berkelanjutan.

"Dulu memang pernah ada bantuan peralatan dari (pemerintah) desa. Tapi saat terjadi pergantian kepala desa, bantuan itu pun tak ada lagi," tuturnya.

Selain itu, lanjut Ika, payung hukum berupa Perda Keris yang kini tengah dibahas juga diharapkan bisa memfasilitasi pembentukan pusat studi

Menurutnya pusat studi tersebut menjadi wadah bagi para empu untuk mengenalkan budaya pembuatan keris kepada wisatawan, peneliti, pelajar dan mahasiswa dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, pusat studi itu nantinya bisa berdampak positif untuk menambah wawasan warga Sumenep terhadap warisan budaya pembuatan keris yang bernilai tinggi.

“Pembentukan Pusat Studi namanya Tosan Aji penting dimuat dalam raperda keris sebagai wadah transfer pengetahuan untuk menggugah kesadaran pentingnya pelestarian budaya pembuatan keris di Sumenep,” pungkasnya.

Baca juga: Kemacetan Panjang di Pelabuhan Talango Sumenep, Warga: Bertahun-tahun Tak Pernah Beres

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengaku pihaknya tengah mengupayakan Peraturan Daerah (Perda) Keris di Kabupaten Sumenep untuk memfasilitasi para empu melestarikan kerajinan keris.

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Keris yang merupakan pertama di Indonesia itu kini tengah dibahas dan dalam proses penyusunan draf.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com