PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kelangkaan gas LPG atau elpiji melon 3 kg terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, lebih dari dua pekan.
Selain itu, warga juga mengeluhkan kenaikan harga tabung gas LPG yang dialami pengecer.
Jika sebelumnya pengecer mengulak Rp 17.000 per tabung untuk gas 3 kg, sekarang mereka membeli Rp 20.000 kepada distributor. Harga jual pun lebih dari Rp 20.000.
Baca juga: Khofifah Ungkap Pemicu Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Malang dan Sekitarnya
Salah satu pedagang asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Nur Aisah mengaku, sebelum kelangkaan elpiji terjadi, ia sering dikirimi oleh agen sebanyak 10 tabung gas.
“Akhir-akhir ini terus berkurang dan bahkan jangka waktu pengirimannya juga semakin lama. Kelangkaan terjadi sudah lebih dua minggu. Sudah langka, harganya naik,” terang Nur kepada KOMPAS.com, Minggu (30/7/2023).
Nur menyebut, banyak tetangganya yang putar balik setelah tahu gasnya masih habis karena tidak ada kiriman.
Terbaru, Ketua DPRD kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo menemukan harga LPG 3 kilogram tembus Rp 25.000 saat dirinya turun ke lapangan.
"Selain susah memperoleh gas, warga juga dihadapkan naiknya LPG 3 kg sebesar Rp 25.000," ujar Andi.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman mendesak Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA Pemkab Probolinggo, merespons kelangkaan LPG belakangan ini.
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Akan Sidak Rumah Makan dan Kafe di Magetan
"Kan kasihan masyarakat. Kami minta Bagian Perekonomian dan SDA segera menyikapi ini. Kita lihat seminggu. Jika tidak ada perkembangan, kita akan melakukan inspeksi mendadak," tukas Wahid.
Wahid meminta masyarakat jangan sampai mengalami kesulitan. Dulu masyarakat diminta beralih dari minyak tanah ke LPG. Sekarang ketika sudah beralih ke gas, gasnya sulit didapat.
Pada Jumat (28/7/2023) Pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan sidak di Perum WPS Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Hasilnya, Pemkab tidak menemukan kejanggalan terhadap pendistribusian elpiji 3 kilogram.
Pemkab juga melakukan sidak ke resto dan rumah makan yang ada di Kota Kraksaan. Hasilnya pun sama, tidak ditemukan penggunaan LPG bersubsidi 3 kilogram di sejumlah resto tersebut.
Asisten II Kabupaten Probolinggo, Hasyim Asy’ari menyebut, pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk terus memantau kondisi persrdiaan LPG 3 kilogram. Sehingga dapat menemukan penyebab sebenarnya kelangkaan gas LPG.
Baca juga: Disperindag Bali Sebut Elpiji 3 Kg Langka karena Diburu Warga untuk Hari Raya Galungan