BLITAR, KOMPAS.com - PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Gas, mengirimkan tambahan gas elpiji bersubsidi atau elpiji 3 kilogram sebanyak 30 persen dari kuota reguler Kota Blitar, Jawa Timur.
Tambahan tersebut guna mengatasi kelangkaan yang terjadi dalam satu pekan terakhir.
Hal itu diutarakan oleh PT Petro Jaya Gas, agen distribusi gas bersubsidi yang menguasai sekitar 70 persen pangsa pasar di Kabupaten dan Kota Blitar.
Manajer PT Petro Jaya Gas Rahardian Eka Priyatno mengatakan pasokan gas elpiji tambahan tersebut mulai didistribusikan pagi hari ini, Kamis (27/7/2023), ke pangkalan gas elpiji resmi yang ada di Kota Blitar.
Baca juga: Stok Langka, Pasokan Elpiji 3 Kg di Banyuwangi Akan Ditambah Lebih dari 30 Persen
"Untuk kami dapat pasokan tambahan 560 tabung dan sudah kami distribusikan ke pangkalan-pangkalan," ujar Rahardian kepada wartawan saat mendampingi inspeksi mendadak yang dilakukan Dinas Perindustrian Kota Blitar, Kamis.
Rahardian mengaku tidak tahu berapa jumlah total pasokan tambahan yang dikirim PT Pertamina Patra Gas wilayah Jatimbalinus untuk Kota Blitar karena setiap agen mendapatkan kuota tambahan yang berbeda-beda.
"Yang jelas 30 persen dari kuota reguler yang diterima setiap agen. Saya kan tidak bisa mengintip berapa kuota reguler perusahaan lain," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Blitar Pandu Sarasti menyampaikan harapan bahwa pasokan tambahan tersebut dapat mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang terjadi.
Ditanya penyebab terjadinya kelangkaan, Pandu berpendapat bahwa kelangkaan terjadi akibat panic buying.
Baca juga: Bupati Lumajang Temukan Pangkalan Elpiji Diduga Ilegal
"Sepertinya lebih karena terjadi panic buying yang disebabkan oleh informasi dimulainya keharusan untuk menunjukkan NIK (nomor induk kependudukan) bagi rumah tangga saat membeli gas elpiji bersubsidi," ujarnya.
Namun Pandu tidak menjelaskan bagaimana bisa terjadi panic buying jika mayoritas rumah tangga hanya memiliki satu tabung gas.
Pandu mengatakan bahwa berdasarkan hasil sidak ke sejumlah pangkalan gas di Kota Blitar pihaknya melihat tambahan pasokan elpiji akan mampu mengatasi kelangkaan yang terjadi.
Baca juga: Bupati Kediri Duga Elpiji 3 Kilogram Langka karena Tak Sesuai Peruntukan
Meski demikian, lanjutnya, Disperindag Kota Blitar sedang menyusun surat permohonan peningkatan jumlah kuota reguler elpiji bersubsidi untuk Kota Blitar.
Pandu tidak menyebutkan berapa peningkatan kuota reguler yang akan diajukan.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Seksi Komunikasi dan Relasi PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan bahwa tingkat konsumsi harian gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di Kota dan Kabupaten Blitar berada di angka 5.900 tabung untuk Kota Blitar dan 30.700 tabung untuk Kabupaten Blitar.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.