Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberangi Pelintasan KA Tanpa Palang Pintu, Pengendara Motor di Banyuwangi Tewas Tertabrak Kereta

Kompas.com - 20/07/2023, 09:28 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang warga Dusun Sumber Wadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur bernama Slamet (57), tewas usai mengalami kecelakaan di pelintasan kereta api (KA) Kilometer 51+9/8 jalan Sumberwadung, Banyuwangi, Rabu (19/7/2023).

Motor yang dikendarainya tertabrak KA Probowangi saat korban menyeberang di pelintasan KA tanpa palng pintu.

Baca juga: Ini Pemicu Ledakan Api Saat KA Brantas Tabrak Truk di Pelintasan Kereta

Kanit Gakkum Polresta Banyuwangi, Iptu Dwi Wijayanto mengatakan, korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di lokasi kejadian.

Menurut Dwi, kecelakaan itu bermula saat Slamet melewati pelintasan KA tidak berpalang pintu, tanpa menoleh kanan kiri.

"Lalu pada saat yang sama, sedang melaju KA Probowangi dari arah barat menuju timur dengan kecepatan 80 kilometer per jam," ungkap Dwi, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Penyanyi Cilik yang Sempat Viral, Farel Prayoga Akhirnya Masuk SMP Negeri Idamannya di Banyuwangi

Benturan antara kereta api dan sepeda motor itu pun tak terhindarkan.

Menurut keterangan masinis, sebelum melintas, KA sudah membunyikan tanda peringatan berkali-kali.

"Namun saat kereta sudah dekat tiba-tiba korban melintas. Karena jarak begitu dekat, maka kecelakaan tidak terhindarkan," kata Plh Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo, kepada Kompas.com.

Masinis kemudian memberhentikan KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Ketapang yang dioperasikannya, untuk melakukan pemeriksaan sarana dan korban.

Petugas Stasiun Kalisetail, selanjutnya melapor kepada Polsek genteng, dan menuju lokasi kejadian untuk mengamankan dari kerumunan warga.

"Korban yang luka berat langsung dilarikan ke RSUD Genteng," ucap Anwar.

Baca juga: Update Terbaru Kecelakaan KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Sopir Langgar Aturan, Masinis Akan Dimintai Keterangan

Sebagai tindak lanjut atas kejadian tersebut, tim pengamanan dan bagian jalan rel KAI Daop 9 Jember melakukan normalisasi jalur penutupan pelintasan sebidang di lokasi tersebut.

"Akibat kejadian tersebut, KA Probowangi berangkat dari lokasi terlambat 14 menit," terang Anwar.

Anwar menjelaskan, lokasi tempat kecelakaan tersebut merupakan pelintasan KA liar. Dan dibangun oleh warga secara ilegal.

"Lokasi itu merupakan pelintasan sebidang liar yang dibangun oleh warga tanpa izin," tegas Anwar.

Baca juga: Timbun 5 Ton Solar Subsidi, 2 Warga Banyuwangi Ditangkap Polisi

Anwar lalu menyampaikan terkait aturan yang berlaku, mulai dari Pasal 124 Undang-undang (UU) 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 114 UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dan PM.36 Tahun 2011 tentang Perpotongan dan/atau Persinggungan Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain.

"Dalam pasal itu disebutkan bahwa pada pelintasan sebidang, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan KA atau KA diberikan prioritas berlalu lintas," tandas Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com