MALANG, KOMPAS.com - Pantai Malang selatan mengalami gelombang tinggi, Kamis (6/7/2023) siang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengungkapkan, gelombang tinggi terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Tinggi gelombang mencapai 1,56 meter," ungkapnya melalui pesan singkat, Kamis.
Sadono mengimbau nelayan dan wisatawan agar waspada terhadap risiko gelombang tersebut. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di bibir pantai.
Baca juga: Ada Topan Mawar di Timur Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi
"Kami berharap masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang saat ini terjadi, terutama kepada nelayan dengan perahu kecil. Begitu pula kepada wisatawan untuk menjauhi bibir pantai dan tidak melakukan aktivitas atau berenang di pantai," pungkasnya.
Sementara itu, seorang nelayan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang mengatakan gelombang tinggi itu tidak mempengaruhi pada aktivitas nelayan.
"Nelayan tetap berlayar. Sebab bagi kami nelayan gelombang tinggi itu sudah biasa. Yang penting tetap waspada," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Edythya Ferlani Wua mengatakan selama tujuh hari ke depan, gelombang tinggi berisiko terjadi di perairan Indonesia, termasuk di perairan selatan Jawa Timur.
"Untuk wilayah Jawa Timur gelombang tinggi berpotensi sangat tinggi, yakni mencapai 4-6 meter," jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis.
Baca juga: Warga Banyuwangi Diminta Waspadai Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Di wilayah Indonesia utara kecepatan angin umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knots.
Sedangkan di wilayah Indonesia selatan angin bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan 6-25 knots.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di barat Lampung hingga perairan selatan Banten dan Jawa Timur," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.