SURABAYA, KOMPAS.com - Hingga Juni 2023, 49 dusun di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Jawa Timur sudah mendapatkan aliran listrik melalui program listrik desa.
49 dusun itu terdiri dari 1.158 pelanggan dan tersebar di Tulungagung, Jember, Bangkalan, Bojonegoro, Madiun, Probolinggo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sampang.
Sementara itu, PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memiliki proyeksi bisa memberikan akses listrik secara merata untuk 103 dusun di wilayah 3T di Jawa Timur hingga akhir tahun 2023.
"Hingga bulan Juni ini, ada 49 dusun yang telah dioperasikan listrik desa bagi masyarakat di wilayah 3T. Sementara proyeksi hingga akhir tahun sebanyak 103 dusun mendapatkan akses listrik secara merata," kata General Manager PLN UID Jatim Lasiran di Surabaya, Selasa (27/6/2023).
Upaya untuk memberikan akses listrik secara merata terhadap 103 dusun tersebut akan digencarkan guna mencapai rasio elektrifikasi (RE) 100 persen.
"Hingga Mei 2023, RE Jatim mencapai 99,39 persen," ujar Lasiran.
Baca juga: Kabel Listrik 240 Gardu Induk PLN Jatim Banyak Dicuri, Paling Rawan di Madura dan Tulungagung
Meski demikian, Lasiran menyebut, proses pemberian akses listrik secara merata, khususnya di wilayah 3T, tidak mudah.
Medan yang sulit dijangkau, akses jalan berbatu dan jauh dari perkotaan menjadi salah satu faktor wilayah 3T ini belum tersentuh listrik PLN sebelumnya.
Ia mencontohkan pemasangan jaringan listrik di Dusun Durin Barat 2, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Pemasangan jaringan listrik di lokasi itu membutuhkan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 0,948 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 2,594 kms, dan 1 buah trafo kapasitas 100 kVA melalui program listrik desa oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Jawa Timur.