BLITAR, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan pengecekan kelayakan kambing dan domba di sejumlah lokasi sebagai hewan kurban, Senin (26/6/2023).
Hasilnya, dari ratusan kambing dan domba yang dijajakan pedagang di tiga lokasi di Kota Blitar sebagai hewan kurban ditemukan setidaknya 4 ekor yang belum poel atau tanggal gigi susu satu pasang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Ojek Kambing di Pasar Hewan Ajibarang Banyumas Kebanjiran Order
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar Nararya Wijaya mengatakan bahwa tanggal gigi susu satu pasang merupakan salah satu syarat hewan untuk dijadikan hewan kurban.
"Tanggal gigi susu satu pasang atau poel ini biasanya terjadi pada hewan kurban terutama kambing dan domba yang berusia 2 tahun atau lebih," ujar Nararya disela pengecekan hewan kurban di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Senin.
Dari hasil pengecekan, kata dia, pihaknya menemukan tiga ekor kambing dan domba di dua pedagang besar yang ada di Kelurahan Blitar dan Tlumpu yang belum poel.
Baca juga: Jelang Idul Adha, 1.050 Ekor Kambing Terjual di Pasar Hewan Gunungkidul
Satu ekor kambing lagi, kata dia, ditemukan belum poel saat dijajakan sebagai hewan kurban di Pasar Hewan Dimoro.
Selain pengecekan tanggal gigi susu, lanjutnya, hewan kurban kambing dan domba dicek juga kondisi fisik dan kesehatannya secara umum.
"Hasil pengecekan kesehatan, semua sehat tidak ada kelainan atau penyakit," ujarnya.
Ditemui wartawan di Pasar Hewan Dimoro, seorang pedagang hewan kurban bernama Agus Salim, warga Kelurahan Tanjungsari, mengaku harga jual hewan kurban jenis kambing dan domba di Pasar Hewan Dimoro tidak berubah dibanding tahun lalu.
Kata Agus, harga jual seekor kambing dan domba yang memenuhi syarat sebagai hewan kurban berkisar antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta per ekor.
"Harga masih hampir sama saja dengan pasaran harga tahun lalu. Tahun lalu paling mahal Rp 4 juta per ekor," kata Agus.
Baca juga: Usai Santap Gulai Kambing, 42 Warga Sleman Keracunan Makanan
Kecuali kambing dan domba dengan kondisi fisik istimewa, kata dia, dapat terjual dengan harga lebih tinggi hingga Rp 5 juta per ekor.
Selain harga stagnan dibanding tahun lalu, Agus mengaku penjualan hewan kurban kambing dan domba kali ini tidak lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Bahkan dia mengaku penjualan tahun ini cenderung turun.
"Iya ini herannya sudah tidak Covid kok malah turun. Tahun lalu hari penyembelihan kurban kurang 20 hari sudah banyak pesanan. Sekarang sudah kurang seminggu baru laku 25 ekor," ungkap Agus.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.