SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Surabaya, Jawa Timur melakukan kunjungan ke Jepang, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah terdapat keterangan: "On a now viral video, SD Muhammadiyah 4, Surabaya students were seen strolling the streets of Japan on what seems to be a study tour program. Does your school also provide study tours to Japan?," demikian tertulis dalam akun TikTok pengunggah video.
Kepala sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Edy Susanto membenarkan perihal kunjungan murid-muridnya ke Jepang.
Bahkan, dia ikut menemani para murid tersebut.
"Iya betul, itu tempatnya di video kalau enggak salah di mal," kata Edy, ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (12/6/2023).
Edy mengungkapkan, ada 12 murid yang berkunjung ke Jepang dalam rangka program study exchange 2023.
"Yang ke Jepang ini 12 anak, kelas 4, 5,dan 6, tidak semua anak berangkat karena memang berbiaya Rp 38 juta," ujar dia.
Belasan siswa tersebut berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Jepang, pada Sabtu (3/6/2023). Kemudian kembali tiba di Kota Pahlawan, Minggu (11/6/2023).
"Berangkat pagi kumpul di bandara pukul 05.30 WIB berangkatnya sekitar pukul 08.00 WIB, itu hari Sabtu tanggal 3 Juni. Pulang pukul 18.00 WIB tiba di Bandara Juanda T2," ucapnya.
Baca juga: Siswa MAN 1 Bekasi Nangis Gagal Study Tour karena Ditipu EO
Edy mengatakan, para murid tersebut berjalan-jalan di kawasan Osaka, Jepang, setelah melakukan kunjungan sekolah di Mito Aiko Elementary School di Tokyo dan Takagama.
"Anak-anak kami belajar bersama dengan siswa di Jepang sana, kalau yang Takagama dua hari, di Mito Aiko itu satu hari," jelasnya.
Baca juga: MAN 1 Bekasi Laporkan EO yang Terima Rp 474 Juta tapi Tak Berangkatkan Siswa Study Tour
Tak hanya mengunjungi sekolah dan mal, para siswa juga mendatangi tempat wisata lainnya, seperti museum, kastil, dan kuil ketika berada di Jepang.
Edy sendiri tak mempermasalahkan beredarnya video tersebut di media sosial.
Sebab, menurutnya, hal itu bukan sesuatu yang negatif bagi masyarakat yang menyaksikan.
"Saya berharap anak-anak itu bisa disiplin, tertib, belajar mengantre, warga Jepang juga ramah lingkungan, anak-anak di sana juga diajari mandiri," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.