BIMA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menemukan 15 titik panas di Kabupaten Bima dan Dompu.
Belasan titik panas tersebut tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Wera dan Donggo di Kabupaten Bima. Kemudian Kecamatan Kempo, Pekat, Kilo dan Woja di Kabupaten Dompu.
Dari 15 titik panas itu, satu di antaranya masuk kategori tinggi atau membahayakan.
"Ada area yang terbakar, namun untuk pastinya diperlukan pengecekan langsung ke lokasi," kata Forecaster Ounduty BMKG Bima Jumratul Aida saat dikonfirmasi, Senin (12/6/2023).
Baca juga: BMKG Deteksi 13 Titik Panas di Kaltim
Jumratul Aida menjelaskan, 15 titik panas ini dideteksi menggunakan sensor VIIRS dan Modis pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) per 12 Juni 2023.
Menurutnya, hal semacam ini biasa muncul saat musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu. Bahkan, berisiko terus bertambah setiap harinya.
Aktifitas pembakaran lahan pasca panen jagung diduga menjadi salah satu faktor pemicunya. "Bisa lebih banyak dari hari ini titiknya," ujarnya.
Baca juga: Musim Panas Tiba, BMKG Deteksi 72 Titik Panas di Kalbar
Temuan ini, lanjut dia, sudah diteruskan ke instansi terkait di wilayah setempat untuk segera disikapi, apakah dengan turun melakukan pengecekan atau upaya pencegahan.
Masyarakat diimbau waspada dan tetap menjaga lingkungan, serta tidak sembarangan membuang sampah seperti putung rokok yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Sebaiknya masyarakat tidak sembarangan membuang sampah yang dapat memicu terjadinya kebakaran lahan seperti putung rokok," kata Jumratul Aida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.