TRENGGALEK, KOMPAS.com - Sebanyak 11 anggota perguruan silat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menjadi tersangka usai melempari minibus berisi rombongan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tulungagung yang tengah melintas.
Rupanya para pelaku salah sasaran. Mereka mengira minibus tersebut membawa rombongan perguruan silat lainnya.
"Sasarannya adalah minibus rombongan perguruan silat, yang hendak pulang menghadiri kegiatan di luar kota," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim di lobi kantor Polres Trenggalek, Senin (6/3/2023).
Baca juga: 11 Anggota Perguruan Silat di Trenggalek Jadi Tersangka Pelemparan Batu ke Minibus Peziarah
Agus Salim mengungkapkan, pada saat kejadian, Minggu (5/3/2023) dini hari, minibus rombongan GP Ansor baru saja pulang dari berziarah ke makam tokoh agama di Ponorogo.
"Yang diserang oleh para pelaku ini ternyata salah sasaran," ujar Agus Salim.
Saat itu ada empat minibus dalam rombongan GP Ansor Tulungagung. Ada dua minibus yang terkena serangan.
"Ketika melintas masuk wilayah Kecamatan Tugu, para pelaku melempari rombongan dengan batu, mengenai mobil ketiga dan keempat," ujar Agus Salim.
Baca juga: Kecelakaan Minibus Rombongan Ziarah di Trenggalek, Diduga gara-gara Dilempari Batu
Minibus ketiga dilempari batu hingga kaca pintu kanan pecah dan mengenai sopir.
Minibus pun tidak terkendali, kemudian terperosok masuk ke dalam aliran sungai di sisi jalan.
"Yang paling parah adalah mobil nomor tiga. Kaca samping dan depan pecah. Sedangkan mobil nomor empat, mengalami pecah kaca di bagian belakang sisi kanan," ujar Agus Salim.
Akibatnya, delapan orang korban mengalami luka-luka. Dua di antaranya harus mendapatkan penanganan di rumah sakit.
"Dua orang luka serius, satu orang korban dirujuk karena lukanya cukup parah," ujar Agus Salim.
GP Ansor Tulungagung kemudian mendatangi kantor Polres Trenggalek untuk menyampaikan pernyataan sikap agar para pelaku diproses hukum.