SURABAYA, KOMPAS.com - Sutresno (30), seorang petugas pemadam kebakaran di Kota Surabaya, Jawa Timur menceritakan detik-detik menegangkan saat mereka mengevakuasi ular sanca kembang yang melilit pemancar WiFi di sebuah perkampungan.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Simo Pomahan Baru Barat, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya pada Sabtu (18/2/2023).
Baca juga: Hendak Diselundupkan ke Surabaya, Ribuan Liter Arak Diamankan Petugas Pelabuhan Baubau
Saat dikonfirmasi pada Senin (20/2/2023), Sutresno mengatakan, kejadian bermula saat warga melaporkan bahwa jaringan internet yang digunakan oleh warga satu kampung melemah dan tak stabil.
Setelah dicek, ternyata pemancar WiFi di kampung itu dililit ular sanca kembang dengan panjang mencapai tiga meter.
Setelah ada laporan masuk ke Command Center 112, petugas yang berada di Command Center Room (CC Room) langsung memberangkatkan Tim Khusus Rescue Regu 4 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 20 Februari 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan
"Jadi ada tiga orang dari Timsus Rescue DPKP yang diberangkatkan untuk mengevakuasi ular di tower internet warga. Yang ada di paling atas itu saya, Sutresno, di urutan kedua Dodo Andar, dan terakhir Mas Aden," kata Sutresno kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Menurut Sutresno, mulanya Aden Jaka naik dan memanjat pemancar tersebut.
Namun, sampai di tengah perjalanan, Aden mengaku tak kuat dan turun ke bawah.
Baca juga: Kunjungi Surabaya, Jokowi Akan Bertemu Pedagang Pasar Wonokromo dan Hadiri Pernikahan Adik Ipar
Sutresno pun maju untuk menggantikan Aden Jaka, diikuti oleh Dodo Andar dan Aden.
"Setengah perjalanan dari atas, kami menyodorkan kayu biar ular tersebut mau jalan ke bawah. Tapi ular itu belum terpancing. Kami coba terus dengan tongkat kayu agar ular tersebut risih dan turun ke bawah," kata Sutresno.
Baca juga: Warga Surabaya Laporkan Ketua RW ke Polisi atas Dugaan Pungli
Saat berusaha mengelabui ular menggunakan tongkat kayu, posisi kepala ular sanca hanya berjarak setengah meter dari wajah Sutresno.
Ketika berusaha ditangkap, kepala ular naik ke atas hingga menyebabkan proses evakuasi itu tidak berjalan cepat.
"Jadi jarak (kepala) ular dengan muka saya itu hanya setengah meter. Tapi kepala ular naik lagi. Saya juga berusaha naik lagi, step by step untuk menangkap ular itu," kata Sutresno.
Baca juga: Kelenteng Tertua di Surabaya Terbakar, BPBD Sebut Api Berasal dari Lilin
Kemudian, Sutresno berusaha menaiki tiang pemancar lebih tinggi lagi dengan posisi senyaman dan seaman mungkin.