Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pernyataan Anak SD Madiun Diberi Permen Pengemudi Mobil Tak Dikenal, Ini Kata Polisi soal Hasil Pengecekan CCTV

Kompas.com - 31/01/2023, 16:32 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Di tengah maraknya isu penculikan anak, sebuah video berdurasi dua menit 56 detik berisi rekaman video pernyataan siswi SD di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, viral di dunia maya.

Video itu berisi cerita seorang siswi berinisial AY yang menolak diberi uang dan permen oleh pengendara mobil saat jajan di warung dekat rumahnya di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Baca juga: [HOAKS] Foto Ibu-Ibu Penculik Anak di TK Al Ikhlas

Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (31/1/2023) menyatakan sudah melakukan pengecekan terkait video tersebut.

Terhadap kejadian itu, Polres Madiun sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan meminta keterangan saksi.

Hanya saja, dari keterangan saksi dan rekaman CCTV tidak ada dua mobil yang lewat seperti yang disampaikan anak berinisial AY.

Baca juga: Pendaki Wanita asal Madiun Ditemukan Tewas di Gunung Lawu, Belum Pernah Mendaki hingga Sempat Pamit Keluarga

“Sudah kami cek. Berdasarkan keterangan saksi dan CCTV tidak ada yang menunjukkan bahwa ada dua mobil yang lewat,” ujar Anton, Selasa.

Terhadap kejadian itu, Anton meminta warga tidak panik di tengah maraknya isu penculikan anak dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, warga diminta selektif dan menanggapi isu-isu yang beredar.

Tak hanya itu, warga pun diminta mengawasi anak-anaknya dan segera lapor ke polisi terdekat bila menemukan hal yang mencurigakan.

“Beri pemahaman juga kepada anak untuk tidak mudah terpengaruh dengan orang yang tidak dikenal,” tutur Anton.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah yang dikonfirmasi terpisah mengaku masih melakukan pengecekan.

“Ini masih kami cek. Kami baru mendapatkan laporannya. Jadi kami belum bisa memastikan. Biar besok teman-teman ke sana,” kata Zubaidah.

Baca juga: Ban Meletus, Truk Tabrak Bus Eka di Madiun, 1 Tewas 2 Luka-Luka

Dalam video yang didapatkan Kompas.com, seorang guru merekam pernyataan seorang anak. Dalam rekaman itu, anak tersebut diminta menceritakan kejadian pada Senin (30/1/2023) sore. Berikut pernyataan dalam video:

"Saya jam 16.00 WIB beli jajan di tetangga. Lalu saya pulangnya ada mobil berwarna hitam dan putih. Lalu orangnya masih ngasih aku permen dan uang. Tetapi saya tidak mau karena saya ingat pesan Pak Mustakim. Lalu saya lari ke Pak Kasno, lalu saya sampaikan ada orang yang mau ngasih uang dan permen tetapi saya tidak mau. Kata Pak Kasno kalau ada orang gitu lagi nanti akan dibilangkan sama polisi.

Mobil itu lari ke timur. Di dalam mobil hitam dua dan putih satu. Lalu saya sampaikan ibu dan bapak. Kemudian ibu dan bapak sampaikan kalau beli jajan jangan jauh-jauh, kalau hujan-hujan dan sore. Malam harinya saya tidak bisa tidur karena ingat sama penculik itu. Kalau tidur pasti mimpinya buruk-buruk. Kalau berdoa masih mimpi lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com