Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Warga Tulungagung Meninggal Akibat Penyakit Kencing Tikus, Dinkes Kota Batu Ungkap Gejala dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 17/01/2023, 19:05 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Enam warga Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), terinfeksi penyakit kencing tikus atau leptospirosis dalam tiga bulan terakhir.

Dari keenam pasien itu, tiga orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Didik Eka mengatakan, pasien pertama yang meninggal akibat penyakit tersebut berasal dari Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut.

Dua pasien lainnya berasal dari Desa Dono, Kecamatan Sendang, dan Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo.

"Dari setiap pasien yang ditemukan, kami lakukan upaya tes kontak warga yang ada di lingkungan itu. Dua pasien lain yang di Desa Dono itu diketahui dari proses pelacakan," kata Didik, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: 3 Warga Tulungagung Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Gejalanya

Satu kasus di Malang

Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati menyampaikan, satu warga teridentifikasi terserang penyakit kencing tikus sepanjang 2022.

“Hanya satu kasus, ada pada tahun 2022 pertengahan dan sudah sembuh,” ujar Susana, dikutip dari TribunMadura.com, Selasa (17/1/2023).

Gejala penyakit kencing tikus

Susana menjelaskan, gejala penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus itu bervariasi, dan kerap dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah.

Biasanya, menurut Susana, gejala awal penyakit kencing tikus yakni demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, mata merah, nyeri otot terutama pada betis dan punggung bawah, sakit perut, bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.

Baca juga: 4 Orang Meninggal karena Leptospirosis di Tahun 2022, Warga Gunungkidul Diminta Waspada

Dia menerangkan, pasien yang mengalami gejala tersebut biasanya dapat pulih dalam waktu sekitar satu minggu.

Akan tetapi, pada kasus lainnya, pasien dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap kedua atau yang disebut dengan penyakit Weil, akibat adanya peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Menurutnya, kondisi ini dapat terjadi setelah 1-3 hari gejala awal leptospirosis dialami pasien, dengan keluhan bergantung pada organ yang terinfeksi.

Meski begitu, Susana membeberkan, gejala penyakit Weil yang kerap muncul yaitu demam, penyakit kuning, sulit buang air kecil, pembengkakan pada tangan dan kaki, mimisan atau batuk berdarah, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar-debar, lemas, keringat dingin, sakit kepala, leher kaku.

“Segera ke IGD jika mengalami gejala-gejala leptospirosis yang lebih parah, seperti penyakit kuning, sulit buang air kecil, tangan dan kaki bengkak, nyeri dada, sesak napas, dan batuk berdarah,” ujarnya.

Baca juga: 1 Warga Tulungagung Meninggal karena Leptospirosis dari Urine Tikus

Komplikasi penyakit Weil

Lebih lanjut, Susana menuturkan, penyakit Weil bisa menimbulkan komplikasi, di antaranya:

  • Cedera ginjal akut
  • Trombositopenia
  • Pendarahan saluran cerna
  • Pendarahan paru-paru
  • Stroke hemoragik
  • Gagal hati
  • Penyakit Kawasaki
  • Rhabdomyolysis atau kerusakan otot rangka
  • Uveitis kronis
  • Penggumpalan darah yang tersebar di seluruh tubuh
  • ARDS atau acute respiratory distress syndrome
  • Syok septik
  • Gagal jantung
  • Keguguran pada ibu hamil

Baca juga: 3 Pasien di Lumajang Positif Leptospirosis, Dinkes: Mereka Sudah Sembuh Total

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com