Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Raung, Pemilik Jalur Pendakian Berjuluk Jembatan Shiratal Mustaqim

Kompas.com, 16 Januari 2023, 22:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gunung Raung adalah nama sebuah gunung api kerucut yang berada di ujung timur Pulau Jawa.

Lokasi gunung api ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, di Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: 27 Gunung di Jawa Timur, Lengkap dengan Lokasi dan Ketinggian

Gunung Raung memiliki 4 puncak yang biasa dituju pendaki yakni Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati.

Puncak Sejati merupakan puncak tertinggi Gunung Raung yang berada di ketinggian 3.344 mdpl.

Baca juga: 7 Gunung Tertinggi di Provinsi Jawa Timur

Hal ini menjadikannya gunung berapi tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno.

Dilansir dari laman Badan Geologi, Gunung Raung termasuk gunung api bertipe strato yang merupakan gunung tua dengan kaldera di puncaknya, dan dikelilingi oleh banyak puncak kecil.

Baca juga: Mengenal Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa yang Konon Merupakan “Paku Bumi” Tanah Jawa

Beberapa kelompok kerucut yang mengelilingi Gunung Raung adalah Gunung Suket (2.750 mdpl), Gunung Lempeh (2932 mdpl), Gunung Jampit (2.338 mdpl), di selatan Gunung Wates (2.796 mdpl), di barat Gunung Gadung (2.390 mdpl), dan Gunung Pajungan (2.352 mdpl).

Menurut Taverne (1926 dalam Djoharman, 1970) Gunung Suket dan Gunung Dampit berumur lebih tua dari Gunung Raung.

Sejarah Letusan Gunung Raung

Gunung Raung memiliki sejarah letusan dahsyat, salah satunya pada tahun 1586 dan 1597 yang menyebabkan korban manusia.

Bahkan letusan dahsyat pada 1638 diikuti banjir besar dan aliran lahar di Kali Stail dan Kali Klatak di wilayah Kerajaan Macan Putih.

Saat itu jatuh ribuan korban jiwa di kerajaan yang yang dipimpin Pangeran Tawangulun tersebut.

Sejak 1638 hingga 1902 tercatat adanya 16 kali kejadian erupsi. Hingga pada 16 Februari 1902, terpantau munculnya kerucut pusat di Gunung Raung setinggi 90 meter.

Tahun berikutnya terdengar suara gemuruh dan keluar bara api di bagian puncak pada tanggal 28 November 1903 hingga 2 Desember 1903.

Pada tahun 1921 kembali tercatat adanya aliran lava di kaldera sekitar bulan Februari hingga April 2921, dan pada tahun 1927 terdapat letusan berbentuk asap cendawan yang diiringi oleh hujan abu sampai sejauh 30 kilometer.

Selain itu terdengar dentuman bom yang dilontarkan sejauh 500 meter pada periode 2 Agustus 1927 sampai Oktober 1927.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau