Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Rumah Warga Rusak akibat Angin Kencang, GM Ijen Geopark: Bukit Sudah Mulai Hilang...

Kompas.com - 05/01/2023, 22:41 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Angin kencang yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir, membuat banyak rumah warga menjadi rusak.

Bahkan angin yang datang secara tiba-tiba itu seringkali membuat rumah roboh. Tak hanya itu, dampak angin kencang tersebut juga membuat banyak pohon tumbang.

Baca juga: Nenek di Banyuwangi Tertimpa Atap Dapur yang Ambruk akibat Angin Kencang

Selain karena kondisi cuaca yang ekstrem, rupanya ada hal lain yang membuat banyaknya dampak kerusakan akibat angin kencang di Banyuwangi.

General Manager Ijen Geopark Abdillah Baraas menjelaskan, faktor pemicu banyaknya dampak kerusakan akibat angin kencang, salah satunya karena tidak adanya tanggul penahan atau pemecah angin.

"Sekarang bukit-bukit (gumuk) di sejumlah wilayah di Banyuwangi sudah mulai hilang karena ditambang. Ini yang jadi salah satu penyebab," kata Baraas, di sela kegiatan gesah bareng relawan di Kantor BPBD Banyuwangi, Rabu (4/1/2023).

GM Ijen Geopark saat menjelaskan di Gesah Bareng Relawan di BPBD Banyuwangi (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) GM Ijen Geopark saat menjelaskan di Gesah Bareng Relawan di BPBD Banyuwangi
Menurut Baraas, bukit atau gumuk tersebut, berfungsi sebagai tanggul penahan dan pemecah angin.

"Kita bisa bayangkan kalau gumuk itu hilang, maka angin yang biasanya tertahan dan kemudian pecah oleh gumuk, langsung utuh melibas yang ada di jalurnya," ujarnya.

"Angin akan berembus seperti di lapangan bola begitu. Jadi tidak ada tanggul penahan angin karena tidak ada sesuatu yang menghalau," imbuh Baraas.

Selain banyaknya bukit yang hilang, berkurangnya jumlah pohon besar dan pohon bambu di desa-desa hingga di sekitar rumah warga juga menjadi salah satu faktor penyebab dampak angin kencang.

"Kalau bambu dan pohon besar berkurang atau bahkan hilang, apa lagi yang akan menghalau angin," tegasnya.


Ijen Geopark belum memiliki data pasti terkait berapa jumlah bukit atau gumuk di Banyuwangi yang hilang dan rata dengan tanah.

"Bisa jadi ratusan. Kita masih mengumpulkan informasi data itu. Kebetulan kami dibantu oleh teman-teman mahasiswa," tandas Baraas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com