PONOROGO, KOMPAS.com - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sudah mengambil sempel air Telaga Ngebel setelah ditemukan ribuan ikan milik petani karamba mati mendadak.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel itu menunjukkan bahwa saat ini air Telaga Ngebel banyak mengandung belerang dan pH-nya rendah.
“Kalau dilihat hasil uji teman-teman ketika melakukan uji kualitas air didapatkan warna kekuningan yang menjadi ciri khas belerang. Selain itu, pH air rendah di angka tiga. Munculnya gas hydrogen sulfide dan pH air yang rendah mengakibatkan tidak cocok untuk ekosistem bagi ikan, sehingga banyak ikan yang mati,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Ponorogo Mendadak Mati Diduga karena Belerang, Petani Rugi Jutaan
Karena itu, Masun memastikan, ribuan ikan yang mati mendadak itu lantaran munculnya gas belerang di dalam telaga. Namun, munculnya gas belerang di Telaga Ngebel belum bisa dipastikan keberadaan dan asal-muasalnya.
“Ini fenomena alam yang diakibatkan sumber pokoknya di belerang. Belerang itu ada dua kemungkinan memang. Pertama, dari batuan di atasnya yang kemudian karena terbawa air hujan masuk ke dalam telaga. Kedua, karena ada aktivitas magma di dalam palung Telaga Ngebel sehingga terjadi aktivitas naik ke atas,” jelas Masun.
Baca juga: Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala di Ponorogo, Ini Kata Dokter soal Penyebabnya
Menurut Masun, keluarnya gas belerang dari dalam Telaga Ngebel tidak bisa dipastikan waktunya. Gas itu dapat muncul sewaktu-waktu manakala terjadi aktivitas magma dari dalam palung Telaga Ngebel.
Masun menuturkan, petani ikan keramba biasanya mengetahui munculnya gas belerang pada Bulan Agustus.
Namun, dengan kejadian ini, munculnya gas belerang di Telaga Ngebel tidak lagi bisa diprediksi.
“Kalau dikaitkan dengan aktivitas magma maka aktivitasnya tidak bisa diprediksi mengikuti urutan waktu. Jadi sewaktu-waktu magma itu keluar menyembulkan gas belerang, maka suatu saat akan keluar. Jadi tidak bisa dipastikan keluar pada Bulan Agustus,” ungkap Masun.