Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner KPU Bangkalan Disebut Terlibat dalam Survei Elektabilitas Bupati Bangkalan

Kompas.com - 27/12/2022, 08:57 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan disebut terlibat aktif dalam pengondisian lembaga survei elektabilitas Bupati nonaktif Bangkalan Raden Abdul Latif Amin Imron (RALAI). Aliran dana untuk survei elektabilitas itu kini sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada dugaan bahwa salah seorang komisioner KPU Bangkalan terlibat aktif dalam kegiatan survei elektabilitas Bupati Bangkalan. Ini sangat mencoreng marwah sebagai komisioner KPU dan demokrasi di Kabupaten Bangkalan,” kata Ketua Gerakan Pengamat Kebijakan dan Demokrasi (Grapeksi) Imam Pantor usai menemui Ketua KPU Bangkalan di ruang kerjanya, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Massa Geruduk KPU Bangkalan, Protes soal Rekrutmen PPK

Imam mendesak agar KPK serius mendalami aliran uang untuk survei yang melibatkan komisioner KPU Bangkalan tersebut. Menurutnya, kasus itu telah mencederai netralitas KPU.

"Ini sudah jelas, KPK sudah mengatakan bahwa ada aliran dana untuk survei elektabilitas Bupati Bangkalan," ungkapnya.

Ketua KPU Bangkalan, Zainal Arifin, tak menampik tentang informasi yang menyebut salah satu anggotanya terlibat dalam survei elektabilitas Bupati Bangkalan Raden Abdul Latif Amin Imron. Namun, belum ada laporan resmi terkait informasi itu.

Baca juga: Bawaslu Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran KPU Bangkalan dalam Rekrutmen PPK

"Kalau itu belum ada laporan resmi. Kami juga belum berani berkomentar karena meski informasi itu memang ada, hanya selentingan di luar. Tidak ada laporan resmi ke kami sehingga kami tidak bisa menjawab itu,” ungkap Zainal kepada para jurnalis.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan bahwa uang korupsi yang dilakukan Bupati nonaktif Bangkalan Raden Abdul Latif Amin Imron (RALAI) diduga digunakan untuk keperluan survei elektabilitas.

“Diperuntukkan bagi keperluan pribadi, di antaranya untuk survei elektabilitas," kata Firli dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kamis (8/12/2022) dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com