KOMPAS.com - Seorang anak di Surabaya, Jawa Timur menjadi korban penganiayaan ibu kandung sejak dua tahun terakhir hingga akhirnya meninggal.
Korban, AP (6) kerap dipukul dengan menggunakan peralatan sapu hingga gitar oleh pelaku U (32).
Bahkan, rekan pelaku L (18) beberapa kali juga turut menganiaya korban.
Baca juga: Alasan Ibu Aniaya Anak hingga Meninggal di Surabaya, Kesal karena Korban Lamban Saat Disuruh
Kasus tersebut terungkap setelah korban dibawa oleh ibunya ke RS Soewandhie Surabaya dengan kondisi sudah tak bernyawa pada Senin (21/11/2022).
Saat diperiksa oleh dokter, ibu tersebut mengaku anaknya meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, dokter merasa curiga karena kondisi korban mengalami banyak luka.
"Namun dokter menemukan banyak luka di sekujur tubuhnya. Karena curiga, akhirnya dokter menghubungi kami," jelas dia.
Atas laporan tersebut, polisi berupaya melakukan penyelidikan.
Tim diterjunkan untuk melakukan otopsi kepada jenazah korban, mendatangi lokasi kejadian di Jalan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk U dan L.
Dari proses penyelidikan tersebut, polisi menyimpulkan anak berusia 6 tahun tersebut meninggal bukan karena terjatuh, tapi karena dianiaya.
Selanjutnya, polisi menangkap ibu korban dan rekannya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kedua pelaku pun telah ditetapkan tersangka atas perbuatannya.
Arief mengungkapkan, kedua tersangka kini ditahan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk kepentingan pemeriksaan.
Dari pemeriksaan dokter dan pengakuan tersangka, aksi penganiayaan terhadap korban berlangsung sejak 2 tahun terakhir.
Beberapa kali, L juga ikut menganiaya korban.