Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Popda Jatim Berangkat Pakai Dana Urunan, DPRD Ngawi: Disparpora Tak Berpihak ke Olahraga

Kompas.com - 16/11/2022, 20:59 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Ketua Komisi III DPRD Ngawi Imam Nasrulloh angkat bicara terkait keluhan atlet cabang olahraga panahan yang tak mendapat dana dari Pemkab Ngawi saat berangkat ke Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jatim 2022.

Imam mengatakan, terdapat usulan dana kegiatan Popda Jatim 2022 dalam perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) 2022.

Baca juga: Bawa Pulang 3 Medali di Ajang Popda, Atlet Panahan Ngawi Ternyata Berangkat dengan Uang Urunan

Namun, usulan itu tak dimasukkan dalam DPA SKPD Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Ngawi.

“Sudah ada usulan kegiatan popda dalam P-APBD 2022 tapi tidak dimasukkan dalam DPA SKPD,” ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (16/11/2022).

Imam menyebut, kabar yang menyebutkan atlet panahan asal Ngawi berangkat ke Popda Jatim 2022 di Sidoarjo dengan dana sendiri mencerminkan ketidakpedulian Disparpora Ngawi.

Menurutnya, dalam P-APBD 2022, Disparpora Kabupaten Ngawi juga mendapat anggaran tambahan sebesar Rp 3 miliar.

“Kejadian Popda ini menurut saya sebagai wujud ketidakberpihakan Disparpora dalam bidang olahraga. Disparpora ada tambah Rp 3,698 miliar ternyata tidak untuk mengakomodir kegiatan tersebut tapi digunakan untuk kegiatan lain,” imbuhnya.

Imam berharap, Pemkab Ngawi memperhatikan para atlet yang masih berstatus pelajar itu. Apalagi, para atlet panahan itu meraih tiga medali di Popda Jatim 2022, rinciannya satu emas dan dua perak.

Atlet berangkat pakai dana urunan

Pelatih cabang olahraga panahan Pemkab Ngawi Arry Putra Wibawa mengatakan, keberangkatan para atlet ke Sidoarjo menggunakan dana pribadi. Mereka tidak mendapat dukungan finansial dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi.

Padahal, atlet cabang olahraga panahan asal Ngawi itu berhasil membawa tiga medali, satu emas dan dua perunggu.

”Dari proses pendaftar kita akhirnya dibantu oleh KONI, tapi untuk pembiayaan murni dari orangtua atlet. Untuk Popda kemarin orangtua mengeluarkan biaya hingga Rp 4 juta,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi Rudi Sulisdiana mengatakan, keberangkatan kontingan atlet dalam kejuaraan Popda memang tidak dianggarkan, meski agenda tersebut dilaksanakan rutin dua tahun sekali.

Baca juga: Chikungunya Merebak di Ngawi, Dinkes: Ada 4 Desa yang Terjangkit

Rudi menyebut, sudah ada komitmen cabor yang akan mengikuti kejuaran Popda harus mengeluarkan biaya sendiri.

"Memang kami tidak memiliki anggaran Popda 2022 sehingga sejak awal sudah ada komitmen jika ada cabor yang mengikuti dengan perjanjian biaya dari cabor masing masing," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com