Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu 2024, Wali Kota Malang Minta Linmas Ikut Tangkal Radikalisme

Kompas.com - 16/11/2022, 16:15 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji meminta anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk menangkal radikalisme, terutama memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, pada tahun-tahun politik menjelang pemilu, rawan penyebaran radikalisme.

Hal itu dikatakan Sutiajidi Kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang pada Rabu (16/11/2022).

Sutiaji mengatakan, perkembangan teknologi informasi (TI), terutama adanya media sosial semakin mudah bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan paham-paham yang tidak sesuai dengan falsafah negara Indonesia.

Baca juga: Perempuan Masuk Istana Bawa Senpi, Mahfud MD: Bukti Radikalisme Masih Ada

Sehingga, peran Linmas sebagai pelindung masyarakat diharapkan turut membantu menangkal radikalisme. Namun terlebih dahulu, seluruh personel Linmas mesti teredukasi bahaya radikalisme. 

"Linmas harapannya juga teredukasi, juga diberikan literasi terkait masalah paham-paham radikalisasi di wilayah, termasuk konflik sosial, mudah terhasut, ada berita hoaks, ada berita yang sesungguhnya tidak benar," kata Sutiaji saat diwawancarai pada Rabu (16/11/2022).

"Sehingga Linmas diberikan pemahaman, yang memberikan materi dari TNI, Polri dan kami, harapannya dapat terbekali, edukasi pesan-pesan moral," tambahnya.

Menurutnya, seluruh wilayah di Kota Malang harus terus dalam pengawasan untuk menangkal tumbuhnya radikalisme.

"Perlu waspada di manapun, ya contoh saja kan pernah di Bumiayu (teroris) malahan, tempatnya justru yang tempat-tempat yang tidak banyak ini, yang ini yang harus diwaspadai, karena tidak menutup kemungkinan justru mereka tumbuh subur," katanya.

"Ingat dulu ya malah justru di wilayah kedungkandang yang lepas dari perhatian kita, nah maka saya kira ini tidak bisa diklasifikasi daerah rawan dan tidak rawan, hanya semuanya harus waspada," tambahnya.

Baca juga: Wapres Minta Waspadai Munculnya Kelompok Radikalisme Jelang Pilpres 2024

Sutiaji mengungkapkan, jelang tahun politik rawan terjadinya penyebaran radikalisme. Dia mengimbau kepada para Linmas bila mendapati hal-hal yang mencurigai dapat langsung melapor ke Kepolisian atau TNI untuk ditindaklanjuti.

"Ini kan menjelang tahun-tahun politik, karena ada masa-masa transisi, ini khawatir ada goncangan-goncangan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Lahan Tebu Situbondo, Ada Jeratan di Leher

Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Lahan Tebu Situbondo, Ada Jeratan di Leher

Surabaya
Ini Alasan Museum Kesehatan Surabaya Disebut Museum Santet

Ini Alasan Museum Kesehatan Surabaya Disebut Museum Santet

Surabaya
Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Surabaya
Kasus Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Sudah Periksa 47 Saksi

Kasus Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Sudah Periksa 47 Saksi

Surabaya
Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Surabaya
Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Surabaya
Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Surabaya
Bapanas Bagikan 86 Ton Beras kepada 8.609 Keluarga Miskin Kota Blitar

Bapanas Bagikan 86 Ton Beras kepada 8.609 Keluarga Miskin Kota Blitar

Surabaya
Jabatan sebagai Bupati Jombang Berakhir, Mundjidah Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Jabatan sebagai Bupati Jombang Berakhir, Mundjidah Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Surabaya
Pemkab Tanggung Pengobatan Balita Tercebur Panci Isi Kuah Panas di Ponorogo

Pemkab Tanggung Pengobatan Balita Tercebur Panci Isi Kuah Panas di Ponorogo

Surabaya
Warga Swadaya Miliaran Rupiah Bangun Ulang Jembatan Lembah Dieng Malang

Warga Swadaya Miliaran Rupiah Bangun Ulang Jembatan Lembah Dieng Malang

Surabaya
Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Surabaya
Terlindas Truk, Pesepeda di Banyuwangi Tewas

Terlindas Truk, Pesepeda di Banyuwangi Tewas

Surabaya
Pemilik Motor Misterius di Surabaya Ditemukan Mengambang di Sungai

Pemilik Motor Misterius di Surabaya Ditemukan Mengambang di Sungai

Surabaya
Penjelasan Dokter soal Hasil Pemeriksaan Mata Siswi SD yang Diduga Dicolok Pakai Tusuk Bakso

Penjelasan Dokter soal Hasil Pemeriksaan Mata Siswi SD yang Diduga Dicolok Pakai Tusuk Bakso

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com