Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perkelahian yang Menewaskan Seorang Napi di Lapas Kediri, Bermula dari Ejekan

Kompas.com - 31/10/2022, 06:11 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Perkelahian antar-narapidana terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Kota Kediri, Jawa Timur.

Perkelahian yang dipicu oleh ejekan dan sindiran itu mengakibatkan satu napi narkoba berinisial M tewas karena dipukuli.

Bagian Humas Lapas Kelas 2A Kediri, Anton Prabowo Wicaksono mengungkapkan, perkelahian di dalam sel tahanan itu terungkap saat kepala grup pengamanan (Karupam) dan anggotanya melakukan patroli kontrol blok hunian Lapas, Sabtu (29/10/2022) siang.

Baca juga: Keributan di Lapas Kediri, Satu Napi Tewas

Saat berkeliling blok itu, Karupam mendapati petunjuk yang diekspresikan oleh para warga binaan lainnya.

"(Warga binaan itu) Seperti memberi isyarat agar menuju ke kamar B10," ujar Anton Prabowo Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Terlibat Keributan, Napi Narkoba di Lapas Kediri Tewas, Polisi Tetapkan 3 Tersangka

Atas petunjuk itu, Karupam dan petugas blok segera menuju ke kamar B10. Di kamar itu didapati warga binaan berinisial M sudah tergeletak di dalam kamar.

Seketika itu, Karupam dan anggota regu menolong M dengan membawanya ke klinik Lapas. Oleh pihak medis Lapas lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri.

Setelah mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit, warga binaan tersebut dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.

Pelaku tiga orang

Di waktu bersamaaan, pihak Lapas memeriksa para napi di kamar B10 untuk mengungkap hal yang terjadi. Lalu, diketahui bahwa M tergeletak akibat pemukulan, pelakunya adalah napi berinisial BO.

"BO mengaku telah memukul M karena tersinggung dengan ejekan dan sindiran," ujar Anton.

Atas peristiwa itu, pihaknya lantas melaporkannya kepada polisi dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com