Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suprapti Sosok "Penjual Dawet" yang Sebar Hoaks Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Kader PSI

Kompas.com - 14/10/2022, 12:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAs.com - Viral rekaman suara perempuan yang mengaku penjual dawet sehari setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Belakangan diketahui pemilik suara tersebut bukanlah penjual dawet, tapi adalah Suprapti Fauzi yang tercatat sebagai Keder Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

Dalam rekaman suara yang beredar, "penjual dawet" yang mengaku berjualan di sekitar pintu 3 Stadion Kanjuruhan memberikan kesaksian.

"Yang lebih parah itu, akhirnya mereka (Aremania) uyel-uyelan (desak-desakan), uyel-uyelan keluar karena menghindari gas air mata," ungkapnya dalam rekaman itu.

Baca juga: Rekaman Suara Penjual Dawet Saat Tragedi Kanjuruhan Viral Dicari Aremania

Kemudian ia menyebut bahwa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan gas air mata tidak seberapa.

Sebaliknya, ia menyebut bahwa Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak antar sesama suporter.

"Nah, gas air matanya sebetulnya gak terlalu anu kok. Cuman ini, uyel-uyelane karo sodok-sodokane karo jejek-jekane (desak-desakan dan dorong-dorongan serta injak-injaknya) sesama suporter," tuturnya.

Suara tersebut juga menceritakan seorang anak kecil yang terjepit sedang dilindungi seorang polisi bernama Arif.

Baca juga: PSI Pecat Penjual Dawet yang Beri Kesaksian Palsu soal Aremania di Tragedi Kanjuruhan

"Terus di pintu 3, sebelah kiri warung saya itu ada anak terjepit, ada anak kecil terjepit. Dari situ awalnya ditolonglah sama polisi, Pak Arif namanya, orang Batu, polisi batu," sambungnya.

Sang "penjual dawet" itu juga menyimpulkan jika Aremania minum alkohol, termasuk menyebut korban meninggal berbau alkohol.

"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua). Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol."

"Nah, si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini tak (saya) selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne. Yo aku, 'lho, iki dawet, Mas, ojo, ojo, yo. Terus dideleh'. Habis itu anak kecil ini sama Pak Arif ini diraupi, dicuci mukanya," lanjutnya.

Baca juga: Hoaks Seputar Tragedi Kanjuruhan, Kesaksian Penjual Dawet hingga Sanksi FIFA

Tak ada penjual dawet

Pintu keluar tribun 3 Stadion Kanjuruhan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pintu keluar tribun 3 Stadion Kanjuruhan.
Sementara itu Kompas.com menelusuri pintu keluar 3 dan tak ada penjual dawet di kawasan tersebut. Di samping pintu keluar 3 hanya ada toko mebel Belarusia.

Lalu di sampingnya hanya ada toko yang menjual kopi dan mi instan.

Tidak ada penjual dawet di dekat Pintu 3 dibenarkan oleh salah satu pegawai meubel, Jaya. Menurutnya hanya ada meubel dan penjual kopi dan mi di kawasan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com