Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruangannya Digeledah Kejari Lumajang, Kabid Hortikultura DKPP: Mereka Minta Dokumen Asli

Kompas.com - 12/10/2022, 17:36 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Donny Ananto angkat bicara soal penggeledahan ruangannya oleh tim penyidik Kejaksaan Negeri Lumajang, Rabu (12/10/2022).

Ruangannya digeledah karena Donny diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bibit pisang mas kirana yang sedang diusut Kejaksaan Negeri Lumajang sejak Juli 2022.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pisang Mas Kirana, Kejari Lumajang Geledah Kantor Dinas Pertanian

Selain ruangannya, ruang staf Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang juga digeledah tim penyidik.

Menurut Donny, tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Lumajang meminta dokumen asli yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi yang berpotensi merugikan negara Rp 798 juta.

Sebab, saat pemeriksaan sebelumnya, dinas hanya menyertakan fotokopi dokumen yang dibutuhkan penyidik.

"Mereka melakukan penggeledahan untuk meminta dokumen yang asli, karena waktu pemeriksaan kita hanya memberikan yang foto kopi," kata Donny di Lumajang, Rabu.

Donny menambahkan, kasus korupsi yang sedang diselidiki kejaksaan masih sebatas dugaan. Sehingga, ia menyerahkan kelanjutan prosesnya kepada Kejaksaan.


Meski begitu, Donny membantah adanya dugaan korupsi pada pengadaan 200.000 bibit pisang mas kirana tahun 2020 itu.

Menurutnya, semua pengerjaan proyek senilai Rp 1,4 miliar itu telah berjalan sesuai standar operasional prosedural (SOP).

"Pengadaannya termasuk survei harga dan pelaksanaan di lapangan kita sudah sesuai prosedur," tambahnya.

Baca juga: Petani Salak di Lumajang Mengeluh Sulit Dapat Pupuk, Bupati: Semua Daerah Sama

Saat itu, anggaran yang dialokasikan untuk setiap bibitnya sebesar Rp 6.300. Menurut Donny harga itu sangat wajar. Sebab, harga bibit pisang mas kirana saat ini menyentuh Rp 12.000.

"Ya sangat wajar, sekarang harganya Rp 12.000 bisa dicek di e-katalog," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com