SURABAYA, KOMPAS.com - Rasa keharuan, kaget, bercampur bahagia tampak di wajah Tipatma (64), warga Desa Klapayan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Setelah tertegun seolah tak percaya, mata Tipatma mulai berkaca-kaca melihat Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi rumahnya.
Lansia yang hidup dengan tiga anak dan satu cucu disabilitas tersebut berterima kasih pada Risma yang datang memberikan sejumlah bantuan.
"Mator sakalangkong (terima kasih), Bu Menteri," kata Tipatma dengan terbata-bata, Jumat (5/8/2022).
Tipatma selama ini hidup bersama tiga orang anak dan satu cucunya yang disabilitas di gubuk beralaskan tanah berukuran 3 x 6 meter.
Tiga anak perempuannya yaitu Tijeh (47), Kulsum (34), dan Toyyibeh (32) sejak usia 1 tahun mengalami gangguan pendengaran dan bicara.
Sedangkan satu cucu dari Tipatma yang merupakan anak Tijeh, Musarrofah (30 tahun) sejak kecil mengalami cerebral palsy.
Meski demikian, tak berkurang rasa sayang Tipatma pada mereka.
"Saya ikhlas merawat mereka, dari kecil sampai dewasa sekarang, bahkan saya rawat juga cucu saya," kata Tipatma kepada Kompas.com.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 6 Agustus 2022 : Cerah Sepanjang Hari
Tipatma bekerja menggembala sapi miliknya dan bertani. Untuk makan sehari-hari, ia biasa dibantu oleh saudara dan tetangga sekitarnya.
Sedangkan sang suami telah lama meninggal dunia.
Sejak anak-anaknya kecil hingga kini, rumah Tipatma tidak pernah berubah.
Bahkan dia masih memasak menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu. Tidur pun hanya beralaskan tikar dan ranjang sederhana terbuat dari bambu.
Namun Tipatma mengaku tidak takut menghadapi berbagai kesulitan. Dia yakin, Tuhan selalu memberikan rezeki bagi setiap makhluk ciptaan-Nya.
"Allah pasti kasih rezeki, walau sedikit harus bersyukur," ucap dia.
Baca juga: Wahana Salju Dibuka di Surabaya, Ada Kereta Gantung hingga Permainan Ski