Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Regulasi, Pemkot Malang Hanya Beri Imbauan kepada Pedagang Hewan di Pasar Splendid

Kompas.com - 27/06/2022, 21:17 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang bergerak cepat meninjau lokasi perdagangan kucing yang diduga tak layak di Pasar Splendid, Kota Malang, Jawa Timur.

Tindakan itu diambil setelah video mengenai aktivitas perdagangan kucing itu viral di media sosial. Tim gabungan dari Satpol PP dan Diskopindag Kota Malang diterjunkan ke lokasi pada Senin (27/6/2022).

Baca juga: Viral, Pasar Splendid di Kota Malang Perjualbelikan Kucing Tidak Layak

Hasilnya, sebanyak 10 pedagang hanya diberi imbauan dengan diminta untuk tetap memperhatikan kondisi hewan yang dijual dalam kondisi yang baik.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya tak bisa melakukan penindakan. Alasannya, belum ada regulasi, baik dalam bentuk peraturan daerah atau peraturan wali kota, terkait perlindungan hewan.

"Sehingga kami hanya mengimbau, mendata dan memantau saja. Intinya Satpol PP tidak bisa melakukan tindakan hukum karena tidak ada Perda dan Perwal," kata Rahmat di Kantor Satpol PP Kota Malang pada Senin (27/6/2022).

Rahmat belum bisa memastikan hewan yang dijual di kawasan Pasar Splendid dalam keadaan sehat atau tidak. Sehingga, perlu tindak lanjut dari dinas terkait.

Namun, kata Rahmat, tak ditemukan hewan yang sakit dalam pemantauan secara kasat mata.

"Kita ngecek dari sisi perawatannya. Sejauh kita pantau baik-baik saja tapi kita enggak tahu apakah sehat atau enggak harus dicek," katanya.

Rahmat mengimbau kepada para pedagang untuk tetap merawat hewan-hewan yang dijual secara layak.

"Jangan sampai sakit, ditelantarkan, apalagi jangan sampai ada penyiksaan," katanya.

Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang Anton Pramujiono mengatakan, pihaknya berencana meninjau lokasi tersebut pada Selasa (28/6/2022).

Dispangtan Kota Malang akan melakukan sosialisasi terkait kesejahteraan hewan kepada para pedagang. Dia menyampaikan hewan yang dijual harus memiliki kelayakan hidup seperti tempat yang memadai, diberi makan, dan minum serta lainnya.

"Semoga dengan kita bersosialisasi, mereka juga menyadari bahwa hewan itu punya hak untuk memperoleh pemeliharaan yang layak. Kalau sanksi dan lainnya masih menunggu arahan kebijakan," kata Anton saat dihubungi via telepon.

Anton juga mengungkapkan, pembeli dinilai telah teredukasi ketika hendak membeli kucing.

"Kami harapkan kucing yang dijual adalah kucing yang sehat, ya memang itu harapan kami nanti terkait pemeliharaan selanjutnya mungkin nanti yang beli kan sekarang pinter enggak akan beli yang sakit kan," katanya.

Sebelumnya, Pasar Splendid yang berada di Kota Malang, Jawa Timur, viral setelah adanya petisi di laman change.org untuk menyelamatkan kondisi kucing yang diduga diperjualbelikan secara tidak layak.

Pembuat petisi di laman web tersebut diketahui bernama Meigia Aisyah.

Baca juga: Kota Malang dan Batu Mulai Vaksinasi PMK

Petisi tersebut pada Minggu (26/6/2022) sekitar pukul 15.20 WIB sudah ditandatangani oleh 8.890 warganet. Selain itu, juga viral setelah diposting di berbagai media sosial Instagram.

Isi dari petisi itu mendesak Pemkot Malang menyelamatkan kucing-kucing yang diperjualbelikan secara tidak layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com