Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob di Gresik Rendam 520 Rumah Warga

Kompas.com, 17 Juni 2022, 19:53 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pasang air laut yang menyebabkan banjir rob masih melanda Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Beberapa fasilitas umum (fasum), fasilitas sosial (fasos) hingga 520 rumah warga sempat tergenang air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito mengatakan, pasang air laut pada Jumat (17/6/2022) terjadi pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB, dengan puncaknya pada pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Banjir Rob di Gresik Meluas, Melanda 4 Kecamatan

Akibatnya, sembilan desa pada enam kecamatan sempat tergenang akibat pasang air laut.

"Hari ini wilayah tergenang banjir rob ada di Kecamatan Manyar, Kebomas, Bungah, Ujungpangkah, Gresik Kota, dan juga Kecamatan Tambak di Bawean," ujar Tarso, saat dihubungi, Jumat.

Tarso menjelaskan, lokasi terdampak banjir rob di Kecamatan Manyar ada di Desa Banyuwangi, dengan 280 rumah warga sempat tergenang air setinggi 15 hingga 25 sentimeter.

Selain itu, dua musala, dua sekolahan, pos kesehatan desa, tambak dan jalan lingkungan sepanjang 2.000 meter juga sempat terendam air.

Baca juga: 4 Desa di Gresik Dilanda Banjir Rob, Warga di Pesisir Diimbau Waspada

Di Kecamatan Ujungpangkah, banjir rob melanda Desa Pangkahwetan dan Pangkahkulon. Di Pangkahwetan menyebabkan satu musala, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), satu sekolahan, tambak dan jalan lingkungan tergenang. Sedangkan di Pangkahkulon, membuat dua tempat ibadah, satu sekolahan, TPI, tambak, jalan lingkungan, serta 150 rumah warga kebanjiran.

"Di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas, menyebabkan 35 rumah warga dan tiga warung tergenang air 20 hingga 25 sentimeter. Jalan lingkungan sepanjang 300 meter, juga sempat tergenang," ucap Tarso.

Adapun di Kecamatan Bungah, terdapat tiga desa yang terdampak. Yakni, Desa Tanjung Widoro, Kramat dan Watuagung. Di Desa Tanjung Widoro, air menggenangi 45 rumah warga, TPI, tambak dan jalan lingkungan. Di Desa Kramat menyebabkan 50 hektare tambak tergenang, sementara di Desa Watuagung banjir rob menggenangi TPI, tambak dan jalan poros desa.

Baca juga: Terjerat Jaring Saat Tangkap Ikan, Seorang Nelayan di Gresik Ditemukan Tewas

"Untuk (Kecamatan) Gresik kota banjir rob sempat terjadi di Kelurahan Lumpur, membuat jalan lingkungan tergenang 10 hingga 15 sentimeter sepanjang 200 meter," kata Tarso.

Selain itu, banjir rob yang terjadi pada hari ini juga sempat melanda Kepulauan Bawean Gresik. Tepatnya di Desa Tambaktimur yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Tambak, dengan air sempat merendam sepuluh rumah warga dan juga jalan lingkungan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau