SUMENEP, KOMPAS.com - Komoditas pertanian daun kelor di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai dilirik pasar dunia.
Terbaru, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep melalui UMKM binaan mereka, yakni PT Sumekar Bangun Persada di Batang-batang Daya, berhasil mengekspor daun kelor hingga ke China.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengapresiasi langkah UMKM binaan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Sumenep yang berhasil mengekspor komoditas daun kelor.
Selain menjadi yang pertama di Indonesia, ekspor daun kelor ke China menjadi momentum kebangkitan usaha UMKM di Sumenep yang mulai bangkit setalah terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Kebakaran, 4 Kios di Pasar Gayam Pulau Sapudi Sumenep Hangus, Kerugian Ditaksir Rp 310 Juta
“Kami sangat bangga dan mengapresiasi usaha UMKM di Kabupaten Sumenep mulai bangkit kembali setelah kasus Covid-19 merendah. Semoga ekspor (daun kelor) ini terus berkembang di masa mendatang,” kata Fauzi di acara pelepasan perdana ekspor daun kelor di Desa Batang-batang Laok, Selasa (7/6/2022).
Fauzi menyebut, ekspor perdana daun kelor ke China tersebut diharapkan menjadi pelecut pengusaha lain di Kabupaten Sumenep untuk bisa mengembangkan jaringan agar pemasaran komoditas pertanian itu semakin meluas di negara lain.
Baca juga: Banyuwangi Ekspor 6 Ton Sampah ke Austria
Fauzi berharap, para pengusaha mengekspor komoditas dalam bentuk produk turunan sehingga mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Masyarakat semakin giat membudidayakan daun kelor dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar, baik lokal maupun pasar dunia," kata dia.
Bupati mengungkapkan, pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan pada para pelaku UMKM untuk mengekspor komoditasnya ke luar negeri demi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Itu dilakukan supaya bisa meningkatkan kesejahteraan bagi para petani dan masyarakat,” jelasnya.
“Kami minta para pelaku UMKM untuk menjaga serta meningkatkan kualitas produksinya supaya pemasarannya berkembang di negara-negara lainnya,” lanjutnya.