Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gili Iyang di Sumenep, Pulau dengan Kadar Oksigen Terbaik Nomor 2 di Dunia

Kompas.com - 04/04/2022, 16:30 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyoroti Gili Iyang di Kabupaten Sumenep.

Pulau yang memiliki kadar oksigen terbaik di Indonesia itu dinilai layak dikembangkan sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohamad Iksan mengatakan, daya tarik Gili Iyang mulai muncul setalah Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penelitian mengenai kualitas udara di pulau tersebut pada 2006.

Hasil penelitian menyebutkan Gili Iyang memiliki konsentrasi oksigen rata-rata sebesar 20,9 persen dengan level explosif limit (LEL) 0,5 persen. Nilai kandungan tersebut berada satu tingkat di bawah kadar oksigen di Laut Mati, Yordania.

Ketika dikaji ulang, hasilnya pun sama yakni oksigen di pulau tersebut antara 3,3 hingga 4,8 persen atau di atas normal. Tak heran jika Gili Iyang dijadikan destinasi wisata kesehatan.

"Bukti autentiknya adalah banyak penduduk di sana yang berumur lebih 100 tahun," kata Iksan kepada Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Iksan menjelaskan, secara geografis, Gili Iyang masuk wilayah Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Sejak hasil laporan LAPAN dipublikasikan, pulau yang dihuni kurang lebih 4.500 jiwa itu mulai menyedot kedatangan turis mancanegara.

Pulau kecil di tengah 17.000 pulau di kawasan Nusantara itu didatangi banyak kalangan yang ingin menghirup oksigen di pulau tersebut.

"Jadi sudah banyak wisatawan dari luar kota dan bahkan luar negeri yang datang ke Pulau Gili Iyang," kata dia.

Baca juga: Dikunjungi Puan Maharani, Ini Gili Iyang Sumenep yang Dikenal dengan Pulau Awet Muda

Rute transportasi menuju Gili Iyang

Iksan menjelaskan, untuk mencapai Pulau Oksigen itu wisatawan bisa menggunakan transportasi darat menuju Kabupaten Sumenep. Tiba di Sumenep, wisatawan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Dungkek.

Setelah sampai di Kecamatan Dungkek, wisatawan bisa menumpang taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin. Waktu tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit, tergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang.

Ongkos taksi laut sebesar Rp 10.000 per orang untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang. Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang sekitar sembilan kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa.

Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas, di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, di ujung barat pulau.

"Setelah sampai di Gili Iyang, wisatawan akan disambut oleh pemandu wisata yang akan menemani berkeliling di Pulau itu dengan menggunakan motor," kata Iksan.

Perbaikan Fasilitas

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sumenep secara berkala akan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Pulau Gili Iyang.

Iksan mengatakan, aksesibilitas juga akan diperhatikan secara matang pada 2022. Tujuannya, lanjut dia, memudahkan para wisatawan berlibur ke Gili Iyang.

"Tahun 2022 ini kita coba intervensi untuk dikembangkan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com