Salin Artikel

Penderita Penyakit Jantung di Malang Raya Meningkat, Didominasi Masyarakat Usia 40 Tahun ke Atas

Kepala IPJT (Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu) RSSA Malang dr Budi Satriyo mengatakan, terdapat 500 pasien yang memasang ring dalam setahun pada 2015.

Kemudian jumlah tersebut meningkat di tahun-tahun mendatang, hingga menjadi 2.500 sampai 3.000 pasien.

"Begitu juga dengan kateterisasi jantung dalam setahun bisa 1.200 hingga 1.400 pasien, rata-rata sebulan itu 130 sampai 150 pasien," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, penderita jantung masih didominasi masyarakat berusia 40 tahun ke atas. Meski begitu, ada juga anak-anak yang menderita kelainan dan penyakit jantung bawaan.

Meski RSSA merupakan rumah sakit yang mengampu pasien rujukan dari Jawa Timur, tetapi pasien jantung yang dilayani rumah sakit itu didominasi dari Malang Raya.

Pihaknya juga berencana menambah tenaga kesehatan terutama dokter untuk melayani pasien jantung karena menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

"Jadi total saat ini ada 20 dokter yang menangani jantung dari berbagai disiplin ilmu, tetapi nanti ada penambahan secara bertahap sambil berjalan," katanya.

Sebenarnya, dia mengatakan, penyakit jantung bisa dicegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup itu harus rutin dilakukan dari muda hingga tua.

Budi mengatakan, ada dua faktor risiko seseorang bisa terkena penyakit jantung. Di antaranya faktor risiko karena keturunan genetik dan usia.

Sehingga, ia menyarankan penderita penyakit jantung dengan faktor tersebut untuk rutin melakukan regular checkup.

"Kalau yang tanpa keluhan bisa satu kali dalam setahun, kemudian kalau yang ada keluhan ya rutin sesuai kebutuhan dan anjuran dokternya," katanya.

Untuk faktor risiko kedua yaitu karena sesuatu yang didapatkan sehingga seseorang menderita sakit jantung.

Di antaranya karena merokok, obesitas, kurang aktivitas, darah tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi dan lainnya.

"Kualitas hidup yang buruk memang berpengaruh sehingga semakin banyak faktor risiko, ada yang bilang dok saya sudah olahraga ngepel, nyapu, bukan seperti itu karena ada aturannya," ujarnya.


Pola hidup sehat

Wakil Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya Djanggan Sargowo mengimbau masyarakat yang menderita penyakit jantung untuk terus melakukan pola hidup yang sehat.

Pihaknya terus menggaungkan program SEHAT, yakni Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hadapi dan hindari stres, Awasi tekanan darah, dan Teratur dalam berolahraga.

"Kalau semua dilaksanakan dengan benar Insya Allah jantungnya sehat," katanya.

Sekretaris YJI Cabang Malang Raya Mudjiono Adi SH mengatakan untuk langkah pencegahan, YJI Cabang Malang Raya memiliki 70 klub jantung sehat dengan total 5.383 anggota.

Selain itu, ada 472 anggota klub jantung remaja. Lalu kegiatan yang dilakukan secara rutin yakni senam sehat sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu.

"Kegiatan Klub Jantung Sehat pertama pencegahan supaya tidak sakit jantung sebagai pelopor gaya hidup sehat, tidak hanya senam saja tapi pelopor gaya hidup sehat bagaimana merawat jantungnya itu. Kami juga fasilitasi semuanya untuk kebutuhan senam, tensi, alat ukur lingkar pinggang dan lainnya," jelasnya.

Saat ini, pihaknya juga telah memiliki gebrakan baru dengan menyosialisasikan senam jantung sehat bagi orang-orang lanjut usia (lansia). Di Malang Raya ini total ada 4.000 anggota YJI Cabang Malang Raya berumur lansia.

"Senam lansia ini berbeda dengan yang usia masih muda atau dewasa, karena gerakannya lebih mudah tidak ada lompat-lompat supaya tidak ada cidera persendian atau boyokan (punggung)," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/15/084825278/penderita-penyakit-jantung-di-malang-raya-meningkat-didominasi-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke