BLITAR, KOMPAS.com - Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Toto Robandriyo menegaskan tak pernah memberikan informasi mengenai naiknya level status kewaspadaan Gunung Kelud.
Toto memastikan, informasi tentang kenaikan level kewaspadaan Gunung Kelud yang disampaikan sebuah video berjudul "Waspada Gunung Kelud Siaga 1" oleh kanal YouTube Suara Rakyat merupakan hoaks.
"Kami terus mendapatkan update resmi terkait status Gunung Kelud dan sampai detik ini status Gunung Kelud masih normal aktif atau level satu," ujar Toto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (16/1/2022) malam.
Pertimbangkan untuk lapor polisi
Toto mengaku sudah mencermati tayangan video tersebut yang ternyata mencatut Kesbangpol Kota Blitar.
Tayangan video yang diunggah di platform YouTube dua hari lalu itu, kata dia, juga menyebutkan mantan Kepala Kesbangpol-Linmas Kota Blitar Didik Hariyadi sebagai narasumber.
Baca juga: Warga Lereng Kelud Temukan Benda Kuno Diduga Peninggalan Era Kerajaan
"Informasi kenaikan status Gunung Kelud di video itu dikatakan bersumber dari Kepala Kesbangpol Kota Blitar Didik Hariyadi. Padahal Pak Didik sudah lama pensiun," ujarnya.
Kata Toto, Didik Hariyadi memang pernah menjabat Kepala Kesbangpol Kota Blitar sekitar 2019. Didik, lanjutnya, kemudian menjadi staf ahli Wali Kota Blitar sebelum pensiun akhir 2020.
Toto akan mendiskusikan tayangan tersebut dengan divisi hukum untuk mempertimbangkan opsi melaporkan pemilik channel YouTube Suara Rakyat sebagai penanggung jawab dan pengunggah video tersebut.
Menurut Toto, terdapat setidaknya dua poin yang dapat menjadi pijakan bagi Pemerintah Kota Blitar untuk memperkarakan video tersebut.
Pertama, kata dia, tayangan video tersebut telah membawa-bawa nama institusi dan mantan pejabat Kesbangpol Kota Blitar dalam penyebaran informasi yang tidak benar.