Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Hanya Temui Keluarga Risiko Stunting, Menteri Wihaji Juga LuncurkanSidaya di Lamongan

Kompas.com, 5 Desember 2025, 05:22 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, meluncurkan program 'Lanjut Usia Berdaya (Sidaya)' di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (4/12/2025).

Peluncuran program ini dilakukan di Pendopo Lokatantra dan dihadiri Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Program Sidaya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para lanjut usia (lansia) dengan cara mendorong mereka agar tetap aktif, sehat, mandiri dan produktif.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, proporsi lansia di Indonesia mencapai 12 persen dari total populasi.

Baca juga: Kunjungi Lamongan, Menteri Wihaji Temui Keluarga Resiko Stunting dan Siap Beri Bantuan

Hal ini menandakan bahwa Indonesia telah memasuki era penduduk menua (aging population), di mana jumlah penduduk lansia melebihi angka 10 persen.

Fenomena ini dapat dimanfaatkan sebagai bonus demografi, dengan catatan bahwa lansia memiliki produktivitas bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan apresiasi dan komitmennya untuk mengimplementasikan program Sidaya.

Ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan lansia yang berdaya.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Ibu dan Anak asal Kebumen Ternyata Berada di Lamongan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2030, Pemkab Lamongan berkomitmen untuk mewujudkan harmonisasi sosial masyarakat melalui 15 program prioritas, salah satunya fokus pada kesejahteraan lansia melalui program Yakin Semua Sejahtera (YSS).

Program YSS diklaim telah membantu sebanyak 112.849 lansia dengan memberikan bantuan makanan dan sosial serta inovasi rosela.

Di bidang kesehatan, Pemkab Lamongan juga meluncurkan program Lamongan Sehat Dengan Kunjungan Rumah (Laserku), yang telah menyalurkan layanan medis kepada 3.390 lansia, didukung oleh 542 Posyandu Lansia.

"Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus merealisasikan program prioritas, menyelaraskan dengan program pemerintah provinsi hingga pusat, untuk memberdayakan lansia," ujar Yuhronur yang akrab disapa Pak Yes.

Baca juga: Jebakan Tikus Beraliran Listrik Makan Korban Jiwa Lagi di Lamongan, Sudah 3 Orang

Komitmen Pemkab Lamongan dalam memberdayakan lansia juga diwujudkan melalui kegiatan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang), yang telah meluluskan 197 lansia sejak dimulai pada tahun 2022.

Program ini mengajarkan peserta mengenai kesehatan dan pengembangan kewirausahaan.

Dalam rangkaian kegiatan peluncuran program Sidaya, Wihaji dan Pak Yes secara simbolis menyerahkan alat bantu lansia, menyaksikan wisuda sekolah lansia, melakukan diskusi interaktif, serta melihat pelayanan kesehatan bagi lansia dan bilik konseling.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau