SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) akan mengalami cuaca ekstrem hingga 9 Desember 2025 mendatang.
Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jatim tersebut, seperti hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Taufiq mengungkapkan, cuaca ekstrem tersebut bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, hujan es, banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Banten hingga 8 Desember
"Diprakirakan dalam beberapa hari ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq saat dikonfirmasi, Rabu (3/12/2025).
Sedangkan, kata Taufiq, cuaca ekstrem tersebut disebabkan karena sudah memasukinya musim hujan. Selain itu, fenomena gelombang atmosfer Low, Kelvin dan Rossby juga menjadi faktor.
“Suhu muka laut perairan Selat Madura yang masih cukup signifikan, serta kondisi atmosfer lokal yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif,” ujarnya.
Baca juga: PT KAI Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan untuk Waspadai Cuaca Ekstrem
BMKG merinci wilayah yang harus waspada dengan bencana hidrometeorologi yakni Bangkalan, Banyuwangi, Batu, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang dan Kediri.
Kemudian, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Surabaya, hingga Tuban.
“Masyarakat diimbau untuk memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca atau WOFI (Weather Observation and Forecast Integrated), melalui website (BMKG)," jelasnya.
"Serta (memperhatikan) informasi peringatan dini tiga harian, serta peringatan dini setiap dua sampai tiga jam ke depan yang dibagikan website, media sosial, BMKG Juanda,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang