MALANG, KOMPAS.com - Sebuah video amatir merekam seorang remaja perempuan diduga menjadi korban perundungan oleh teman-temannya viral di media sosial, Rabu (12/11/2025).
Peristiwa itu diduga terjadi di Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Terlihat dalam video berdurasi 30 detik itu, seorang remaja perempuan yang mengenakan kaus hitam dan celana abu-abu dipukul di bagian wajahnya serta didorong tubuhnya hingga nyaris terjatuh oleh tiga orang remaja perempuan lain.
Dalam video tersebut, tampak korban terduduk di salah satu bagian anak tangga sambil memegang telepon genggam.
Baca juga: Cegah Kejadian SMAN 72 Jakarta, Pemkab Bangkalan Aktif Lakukan Antisipasi Cegah Bullying di Sekolah
Tiba-tiba, ia mendapatkan pukulan dari salah satu pelaku di bagian pipi sebelah kiri.
Disusul tamparan sebanyak dua kali di bagian bibir dan rahang kanan oleh salah satu pelaku lain yang mengenakan pakaian lengan panjang berwarna biru.
Korban sempat berdiri, tetapi dia didorong oleh pelaku lainnya hingga hampir terjatuh.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Kota, Iptu Khusnul Khotimah membenarkan bahwa kejadian itu diduga terjadi di kawasan Kecamatan Sukun.
Tepatnya, di kawasan sepi, di sekitar jalur menuju area pemakaman di wilayah Kecamatan Sukun.
"Tadi pihak Polsek sudah bergerak ke lokasi kejadian untuk menggali informasi terkait dugaan kasus tersebut," ujar Khusnul melalui pesan singkat, Rabu.
Saat ini, Khusnul mengaku sudah mengantongi identitas korban dan terduga pelaku perundungan itu.
Baca juga: Kasus Bullying di SMPN 1 Blora, Bupati yang Juga Alumni Langsung Turun Tangan
Sementara itu, Kepala Polsek Sukun Kompol Riyan Wahyuningtiyas melalui Kanit Reskrim AKP Wardi Waluyo memastikan bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi korban.
Menurutnya, korban bersama orang tuanya akan membuat laporan resmi ke Unit PPA dalam waktu dekat.
"Penanganan kasusnya dilimpahkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota. Yang pasti, korban dan terduga para pelaku sama-sama perempuan," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang