JOMBANG, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan yang telah berlangsung selama beberapa pekan, sejumlah warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai ada yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Direktur RSUD Jombang, Puji Umbaran mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah merawat 8 pasien yang positif terkena DBD.
Kedelapan pasien yang terkena DBD tersebut terdiri dari 3 pasien dewasa dan 5 pasien anak-anak.
“Hari ini kami menangani sekitar 8 kasus DBD. Tiga pasien dewasa dan lima anak-anak,” kata Puji Umbaran, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: Cuaca Buruk di Tasikmalaya Sebabkan 471 Kasus Demam Berdarah, 2 Pasien Meninggal
Puji menjelaskan, dari delapan pasien DBD yang tengah menjalani perawatan, dua di antaranya masih menjalani observasi dan perawatan intensif.
Adapun untuk 3 pasien dewasa dan 3 pasien anak-anak, sudah memasuki kondisi stabil dan tengah menjalani perawatan di ruang rawat inap.
Baca juga: Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
“Tiga anak di ruang (perawatan) Srikandi, kondisinya stabil. Sedangkan dua anak masih berada di ruang ICU karena masih memerlukan penanganan yang relatif intensif,” ujar Puji.
Ia mengatakan, memasuki musim hujan, potensi masyarakat terserang virus Aedes Aegypti yang ditularkan nyamuk demam berdarah cukup terbuka.
Untuk itu, Puji mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalisasi tumbuh kembangnya nyamuk berdarah.
Ia menegaskan, dengan pola hidup bersih, perkembangbiakan nyamuk demam berdarah bisa ditekan, sehingga bisa mengurangi resiko terkena DBD.
“Dengan cara apa, yaitu melakukan pencegahan dengan 3M. 3M ini yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas,” kata Puji Umbaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang