LUMAJANG, KOMPAS.com - Satuan tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebut, tutupnya salah satu dapur MBG merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN).
Sebelumnya, Dapur MBG yang dikelola yayasan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghentikan sementara proses produksinya pada Senin (20/10/2025).
Dapur MBG yang terletak di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, ini sebelumnya mendistribusikan makanan bergizi kepada 3.510 siswa dari berbagai sekolah.
Rencananya, penghentin produksi akan berlangsung selama sepekan ke depan.
Baca juga: Puluhan Siswa Keracunan, BGN Evaluasi Pelaksanaan MBG di Pamekasan
Ketua Satgas MBG Lumajang Agus Triyono mengaku, persoalan dapur MBG yang tutup bukan merupakan tanggung jawabnya.
Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan operasional dapur MBG merupakan tanggung jawab langsung dari BGN.
"Berkaitan dengan internal, artinya dapur ini beroperasi atau tidak, itu menjadi kemenangan BGN," kata Agus di Kantor Bupati Lumajang, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD Keracunan
Agus menjelaskan, tugas Satgas MBG hanya membantu mempercepat jalannya program prioritas presiden di daerah.
Salah satunya, memfasilitasi apabila ada dapur yang kesulitan mengurus izin, terkendala dengan lingkungan, hingga kesulitan menentukan sasaran penerima MBG.
"Tugas pokok satgas (MBG) adalah memfasilitasi apabila ada mitra BGN yang kesulitan ketika berproses untuk beroperasinya sebuah dapur MBG," jelas Agus.
Baca juga: Suguhan MBG Perdana, 52 Siswa di 3 Sekolah di Kairatu Maluku Keracunan
"Misalnya ada kendala perizinan atau ada kendala dengan lingkungan, kemudian ada kendala dengan sasaran, nah itu baru satgas itu akan memfasilitasi," lanjutnya.
Selain itu, kata Agus, Satgas juga akan melakukan pengawasan apabila terhadap keluhan dari penerima MBG.
"Tapi jika ada persoalan misalnya ada gangguan terkait dengan menu, ada keluhan terkait dengan pelayanan, maka teman-teman dinas terkait akan turun," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang