Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Siswa SD di Kediren Magetan Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Menu MBG

Kompas.com, 18 Oktober 2025, 12:35 WIB
Sukoco,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Sebanyak 12 siswa SD Negeri 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, menjalani perawatan di Puskesmas karena diduga mengalami keracunan menu MBG.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan, ke-12 siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah.

“Kami menerima laporan dugaan keracunan yang menimpa siswa di SDN Kediren 2 di mana 12 siswa ada keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah,” ujarnya melalui pesan singkat Jumat (17/10/2025) malam.

Rohmat menambahkan, 9 dari 12 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan karena mengalami gejala ringan sudah dipulangkan.

Baca juga: Dari Sampah Jadi Emas, Cerita Warga Magetan Nabung Masa Depan Lewat Bank Sampah Rejoseri

Sementara 3 siswa lainnya sempat menjalani observasi lebih lama sebelum akhirnya juga dipulangkan.

Dinkes Magetan juga mengamankan sisa makanan dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Surabaya.

“Kami belum bisa memastikan apakah keluhan anak-anak ini murni akibat keracunan atau faktor lain. Kami sudah mengirim sampel makanan ke laboratorium di Surabaya,” imbuhnya.

Apa Isi Menu MBG yang Diduga Sebabkan Keracunan?

Menu MBG yang disajikan kepada siswa, menurut Rohmat, adalah nasi goreng, telur ceplok, susu kemasan kecil, melon, dan kacang.

Menurutnya, menu tersebut adalah menu standar umum.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait penyebab pasti siswa mengalami keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah.

“Dapur SPP harus memenuhi syarat laik hygiene sanitasi (SLHS), dan para penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa,” ucapnya.

Baca juga: Hasil PKG di Magetan, Kondisi Kesehatan Masyarakat Memprihatinkan

Sementara melalui rilis resmi yang disampaikan, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan menegaskan komitmen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tetap berjalan dan meminta masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus melakukan evaluasi, monitoring, dan pengawasan ketat melalui Satgas MBG.

“Pengawasan yang berkesinambungan dengan mengerahkan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seluruh aspek pelaksanaan program berjalan sesuai standar,” ujarnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Magetan memperkuat pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan program, mewajibkan penyedia makanan mematuhi SOP dan standar hygiene sanitasi, serta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Dinas Pendidikan dan layanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan juga disiagakan untuk menjamin keamanan pangan dan penanganan cepat jika terjadi kejadian serupa.

“Mari ikut mengawasi pelaksanaan MBG dan melaporkan dugaan keracunan melalui PSC 119 Magetan di nomor 0351-8900119 atau 0852-8900-0119,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau