BrandzView
Konten ini merupakan Kerjasama Kompas.com dengan Djarum Foundation

Cerita Sukses KMP Demangan Madiun, Bermodal Patungan, Kini Raih Omzet Rp 2,5 Juta Per Hari

Kompas.com, 15 Oktober 2025, 18:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Tingginya antusias warga membeli barang yang dijual KMP Demangan, kata Budi, pengurus merencanakan akan melakukan pengembangan usaha. Rencananya KMP Demangan akan menyewa gedung sekolah yang tidak digunakan sebagai kantor dan gudang kedepannya. Hanya saja, sewa gedung itu menunggu persetujuan dari Wali Kota Madiun, Maidi.

Bagi Budi, kehadiran KMP sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal itu terlihat dari antusias warga yang juga ikut kulakan barang di KMP lalu dijual kembali dengan mendapatkan keuntungan.

“Misal hari ini datang minyak goreng lima dus langsung habis dibeli,” kata Budi.

Ia mengatakan, tantangan ke depan bagi KMP akan berhadapan langsung dengan toko modern. Namun, ia yakin keberadaan KMP akan tetap menjadi pilihan warga karena harganya yang murah dan barang yang selalu baru.

Baca juga: Wali Kota Solo Belum Izinkan Koperasi Merah Putih Ajukan Modal ke Himbara, Kenapa?

Andalkan jejaring

Untuk menjadikan KMP memiliki banyak stok barang, pengurus tidak hanya mengandalkan dari patungan anggota saja. Berbekal jejaring yang banyak, pengurus dapat mendatangkan barang meski harus dibayar belakangan.

“Kami tidak hanya mengandalkan modal dari anggota, tapi juga mengandalkan jaringan. Modelnya kami ambil barang dulu kemudian baru bayar kemudian,” ujar Wakil Ketua Bidang Usaha, Kokok Heru Purwoko.

Kokok menyatakan, bila seluruh KMP di kelurahan sudah aktif dan beroperasi, maka Pemkot Madiun tidak perlu lagi menggelar pasar murah. Warga yang ingin mendapatkan harga murah bahan pokok makanan cukup datang ke KMP saja.

Bagi anggota KMP, keuntungan tidak hanya dengan mendapatkan harga yang lebih murah dari warga biasa bila berbelanja di lapak KMP Demangan.

Tetapi saat pembagian SHU, anggota yang melakukan transaksi banyak akan mendapatkan SHU yang lebih besar.

“Selain itu anggota mendapatkan diskon bila berbelanja makanan di lapak Demangan,” jelas Kokok.

Tak hanya menyediakan bagi warga umum, saat ini KMP Demangan juga menyuplai kebutuhan bahan pokok bagi dua dapur MBG di Jalan Cilwung dan Pondok. Bahan yang dijual mulai dari telur hingga minyak goreng.

Banyak keuntungan

Heru dan Yanti mengaku beruntung bisa bergabung lebih awal di KMP Demangan. Selain bisa membeli barang dengan harga lebih murah, bila belanja banyak langsung diantar ke rumah.

“Banyak keuntungan yang kami dapatkan. Selain harga murah, pengurus juga melayani layanan antar barang sampai ke rumah,” kata Yanti.

Yanti yang memiliki usaha kuliner ayam geprek merasa terbantu dengan kehadiran KMP. Ia pun tak perlu lagi repot-repot berbelanja di pasar tradisional lantaran cukup mengandalkan belanja di KMP.

Ia pun mengharapkan KMP Demangan lebih berkembang pesat membuka usahanya. Tidak hanya jual sembako saja, namun juga menjual berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Sementara itu, Heru Kristanto mengaku senang dapat berbelanja di KMP Demangan. Ia tinggal memesan via grup WhatsApp anggota KMP.

Selanjutnya tinggal mengambil barang yang sudah disiapkan pengurus di lapak KMP Demangan.

“Pelayanan istimewa sekali. Kami bisa pesan secara online. Kemudian tinggal ambil di lapak dan bayar,” kata Heru.

Tak hanya mendapatkan harga murah. Heru juga meraup rezeki tambahan. Ia sering mendapatkan tips tambahan dari warga yang menitip barang untuk dibelikan di KMP Demangan.

“Modal saya hanya pasang status, terus ada warga yang titip beli lalu saya diberi tips. Selain itu saya juga dapat keuntungan tambahan SHU pada saat akhir tahun,” demikian Heru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau