SIDOARJO, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menepis soal dugaan keterlibatan santri dalam pembangunan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Dody Hanggodo berkunjung ke lokasi mushala Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Senin (6/10/2025) petang bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafi'i.
Dody mengatakan, kasus Ponpes Al Khoziny yang ambruk telah menjadi atensi pemerintah pusat atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kepala Basarnas hadir itu sudah menjadi perhatian di sini. Kalau kami nanti setelah kepala Basarnas mengerjakan tugasnya barus kami urusan berikutnya,” kata Dody.
Baca juga: Kisah Zidan Selamat dari Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny dan Ucapan Terakhir untuk Temannya
Ia belum memberikan komentar lebih jauh terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PGB).
Ia menyatakan bahwa saat ini pemerintah fokus pada pencarian dan evakuasi.
Mengenai ramainya dugaan pembangunan mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang melibatkan para santri, terutama yang masih di bawah umur, ia meminta agar publik tak berspekulasi lebih jauh terkait hal tersebut.
Sebab, menurutnya, keterlibatan para santri di lingkungan ponpes merupakan konsep yang sudah ada.
“Belum, jangan bilang begitu, enggak boleh boleh ngomong begitu. Ini kan santri, dari santri untuk santri konsepnya kan itu. Ponpes santri dibikin dari santri untuk santri, jadi enggak bisa bilang di bawah umur segala macam,” ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Menteri PU Bungkam Ditanya Soal IMB
Namun, Dody juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran agar kejadian yang menimpa Ponpes Al Akhoziny tidak terulang di wilayah lain.
“Nanti secara bertahap kita akan lakukan perbaikan sana-sini agar kejadian pokoknya tidak terulang lagi,” ucap dia.
Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
Dari hasil penanganan runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo selama sepekan berjalan, korban yang dievakuasi sebanyak 169 orang.
Korban yang selamat sebanyak 104 orang, sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.
Korban meninggal dunia sejauh ini berjumlah 65 orang, enam di antaranya bagian tubuh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang