SURABAYA, KOMPAS.com - Peristiwa ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny menyisakan kenangan mendalam bagi Muhammad Zidan Lathif (14), santri Ponpes setempat.
Warga Tambak Wedi Baru, Surabaya, itu adalah salah satu korban selamat dari peristiwa nahas tersebut.
"Anak saya juga ikut shalat ashar berjamaah di bangunan mushala lama dan ikut terkubur," kata Ahmad Zabidi, ayah Zidan, saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Kunjungi Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Menteri PU Bungkam Ditanya Soal IMB
Menurut penuturan putranya, Zidan sempat berlari sebelum ada reruntuhan karena dia mengira ada gempa. Namun, karena berada di lokasi bangunan, dia pun sempat ikut terkubur.
Mengetahui posisi dia dan beberapa santri terkubur, beberapa santri lalu berusaha menyelamatkan dengan membuat lubang. Zidan adalah salah satu santri yang selamat akibat lubang tersebut.
"Setelah dia selamat, anak saya ikut membantu menyelamatkan teman santri yang lain yang masih terkubur melalui lubang yang sama," terangnya.
Baca juga: Baru 84 dari 1,500 SPPG di Jateng Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, BGN Beri Waktu Sebulan
Setelah membantu lima santri dari tumpukan material, Zidan sempat menyampaikan permintaan maaf kepada santri yang masih tertimbun karena dia tidak lagi bisa menolong karena alasan keselamatan dirinya.
"Anak saya minta maaf ke teman-temannya. Dia bilang, sepurane yo, rek. Aku wes ga isoh nolong (maaf ya, aku tidak bisa menolong lagi)" kata Zabidi menirukan anaknya.
Zidan, menurut dia, masih trauma dengan kejadian tersebut dan selalu menangis jika mengingat peristiwa tersebut.
"Dia merasa bersalah kepada teman-temannya karena tidak bisa menolong. Sementara kondisi lapangan membuat dia harus cepat pergi dari lokasi," tuturnya.
Hingga Senin pagi, Tim DVI sudah menerima 59 kantong jenazah korban Ponpes Al Khoziny. Enam kantong di antaranya berisi body part atau potongan tubuh korban.
Dari 59 kantong jenazah, 17 di antaranya sudah teridentifikasi, dan sampai saat ini terus dilakukan proses rekonsiliasi.
Proses evakuasi terus dilakukan tim SAR Gabungan di lokasi Pesantren. Hingga pukul 17.06 WIB, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi jenazah korban ke-74.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang