SIDOARJO, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.
Jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan petugas pada Jumat (3/10/2025) pagi ini sekitar pukul 07.30 dan 07.36.
“Pagi ini kita berhasil mengekstraksi lagi satu santri kita pukul 07.30 dan 07.36 WIB,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Jumat (3/10/2025).
Dua korban laki-laki tersebut ditemukan petugas di lokasi tempat wudhu.
Namun, belum diketahui identitasnya karena masih dalam proses identifikasi tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim.
“Nanti ya dalam proses (identitas). Kita evakuasi di tempat wudhu, seperti tertima pecahan ini (material) di tempat wudhu,” katanya.
Baca juga: Agar Tragedi Ponpes Al Khoziny Tak Terulang, Cak Imin Minta Kemenag Jemput Bola Cek Izin
Dua korban tersebut termasuk dalam daftar 7 titik yang sebelumnya berhasil teridentifikasi status hitam di sektor A2. “Iya (termasuk 7 status hitam),” kata dia.
Bramantyo mengatakan, dua korban tersebut dievakuasi tidak dengan menggunakan alat berat melainkan secara manual karena lokasinya terlihat belakang bangunan.
“Tadi pagi kita tidak menggunakan alat berat, tim Basarnas menggunakan alat perorangan karena kebetulan tempatnya tidak di dalam jadi terlihat cuma memang tertimpa, jadi manual,” ujar dia.
Dengan begitu, korban Ponpes Al Khoziny yang ditemukan meninggal bertambah menjadi 7 orang, yakni sebagai berikut:
1. Maulana Ibrahimific (15), warga Bangkalan berdomisili di Surabaya
2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya
3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung
4. Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
5. Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.