Editor
SIDOARJO, KOMPAS.com - Proses pencarian para santri yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan di kompleks pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, terus berlangsung sampai Senin (29/9/2025) petang.
Informasinya, saat bangunan lantai tiga pesantren di Desa/Kecamatan Buduran itu runtuh, ratusan santri dengan melaksanakan shalat Ashar berjamaah di lantai satu gedung tersebut. Dan mereka yang menjadi korban dalam peristiwa ini.
Sebagian santri sudah berhasil dievakuasi meski mengalami luka-luka dan dibawa menggunakan ambulans menuju ke RSUD Sidoarjo.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin, Rumah Warga di Lumajang Roboh
Sementara sebagian lain masih terjebak di dalam dan jumlahnya diduga cukup banyak. Beberapa masih selamat namun terjebak.
Bahkan sempat terdengar suara minta tolong dari dalam reruntuhan.
Menurut beberapa santri, bangunan itu sempat seperti bergoyang sebelum akhirnya ambruk.
"Kejadiannya tepat saat shalat Ashar. Ketika rakaat kedua, bagian ujung bangunan ambruk kemudian lainnya ikut ambruk,” ujar Wahid, santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khoziny.
Baca juga: 37 SD dan SMP Terdampak Banjir Bandang di Denpasar Bali, Tembok Roboh hingga Plafon Jebol
Seketika itu, suasana menjadi panik dan para santri lain berhamburan. Termasuk pengurus dan warga sekitar.
Karena ambruknya bangunan tiga lantai itu mengakibatkan goncangan cukup keras.
Para santri juga sebagian langsung berlarian menyelamatkan diri.
Mencari lokasi aman karena khawatir terjadi runtuhan lanjutan.
Mereka berhamburan sampai ke kampung sekitar.
Sampai malam ini, evakuasi masih berlanjut.
Baca juga: Jenazah Nenek Korban Ruko Roboh akibat Banjir Bali Ditemukan Tertimbun Reruntuhan
Petugas Basarnas sampai mengerahkan alat berat ke lokasi kejadian untuk mengeluarkan para korban yang terjebak di dalam reruntuhan.
Jumlah santri yang terjebak di bawah reruntuhan belum diketahui.