Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Tidak Sinkron, Dinsos Malang Verifikasi Ulang 4.000 Penerima Bansos dan Terancam Dicoret

Kompas.com, 25 September 2025, 19:04 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang melakukan verifikasi lapangan terhadap 4.000 data penerima bantuan sosial (bansos) yang teridentifikasi bermasalah.

Ribuan data tersebut terancam dicoret karena tidak sinkron dengan sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang kini menjadi acuan utama pemerintah.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan bahwa pemutakhiran data ini penting untuk memastikan bantuan sosial tersalurkan secara tepat sasaran.

Meskipun cakupan DTSEN di Kota Malang telah mencapai 100 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ditemukan ketidaksesuaian data di lapangan.

Baca juga: Petugas Verifikasi 45 Penerima Bansos PKH di Lumajang yang Dilaporkan Terindikasi Judol

"Dari total 189 ribu jiwa penerima bansos, kami mengidentifikasi sekitar 4.000 jiwa yang datanya keliru atau error. Intervensi utama kami adalah verifikasi lapangan secara langsung untuk memastikan kondisi riil setiap penerima," ujar Donny pada Kamis (25/9/2025).

Donny menjelaskan bahwa kesalahan data yang ditemukan sangat beragam.

Beberapa di antaranya mencakup salah sasaran, di mana warga yang tergolong mampu (berada di atas desil 4) masih tercatat sebagai penerima bansos.

Selain itu, terdapat juga salah klasifikasi, di mana warga yang seharusnya berada di desil 6 (kategori menengah) terdaftar di desil 3 atau 4 (kategori rentan miskin).

Ada pula data kosong, di mana warga tidak terdaftar dalam desil mana pun, sehingga status kelayakannya tidak dapat diidentifikasi.

Sebagai informasi, desil adalah sistem pengelompokan tingkat kesejahteraan masyarakat yang dibagi menjadi 10 kategori.

Desil 1 merupakan kelompok termiskin (miskin ekstrem), sementara desil 10 adalah kelompok paling sejahtera.

Baca juga: Bansos 571 Warga Sukabumi Distop, Indikasi Terlibat Judi Online

Pemerintah pusat hanya mengalokasikan bantuan sosial untuk warga yang masuk dalam kategori desil 1 hingga 4.

"Jika dalam verifikasi ditemukan penerima yang statusnya di atas desil 4, bantuannya akan kami hentikan sementara untuk selanjutnya diusulkan pemutusan oleh Kementerian Sosial (Kemensos)," kata Donny.

Proses verifikasi data akan berjalan secara berjenjang.

Hasil dari pengecekan lapangan akan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Data tersebut kemudian akan divalidasi ulang oleh Kemensos sebelum diajukan ke BPS untuk pembaruan DTSEN.

Meski demikian, Donny memastikan warga yang merasa berhak namun datanya bermasalah masih memiliki kesempatan untuk mendaftar kembali.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui dua jalur, yakni mandiri melalui aplikasi Cek Bansos yang dikelola Kemensos, dan kolektif melalui mekanisme musyawarah kelurahan (musykel) di wilayah masing-masing.

Baca juga: 467 Penerima Bansos di Kota Kediri Dicoret Kemensos karena Terindikasi Judol

Donny menambahkan bahwa munculnya data yang tidak sinkron ini merupakan dampak dari transisi sistem.

Sebelumnya, Kota Malang menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun kini seluruh acuan telah beralih sepenuhnya ke DTSEN.

"Sekarang acuannya tunggal, yaitu DTSEN. Proses inilah yang sedang kami selaraskan agar bantuan dari pemerintah benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau