Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Malang Nur Fadilah, Alami Patah Tulang Kejatuhan Bata Rumahnya akibat Terjangan Angin Kencang

Kompas.com, 22 September 2025, 19:15 WIB
Mega Silvia,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Nur Fadilah, seorang warga Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari, mengalami nasib malang setelah tertimpa bata bangunan akibat terjangan angin kencang pada Sabtu (20/9/2025).

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat hujan turun dan Nur yang penasaran dengan suara gemuruh di luar rumah, keluar untuk melihat situasi.

Dalam sekejap, susunan bata yang sedang dalam proses pembangunan ambruk dan menimpa tubuhnya.

Akibatnya, lengan kirinya mengalami patah tulang dan harus menjalani operasi.

Baca juga: Angin Kencang di Jember, 55 Rusak dan 1 Warga Alami Luka-luka

"Dugaannya, bata ringan yang baru dipasang sehari sebelumnya belum sepenuhnya kering sehingga masih rapuh," ungkap Siti Nur Faizah, tetangga korban yang menyaksikan kejadian tersebut.

Deni (16), anak sulung Nur, yang berada di depan pintu belakang rumah, langsung menangis dan berteriak meminta bantuan.

Saat kejadian, Nur hanya bersama kedua anaknya di rumah sementara suaminya bekerja di Banyuwangi.

Para tetangga yang panik segera berdatangan ke lokasi untuk memberikan pertolongan.

"Tetangga sudah heboh dan nyamperin saya, karena biasanya kalau ada yang sakit, mereka yang tahu nomor telepon ambulance," kata Faizah.

Kondisi material bangunan di halaman samping rumah Nur Fadilah warga Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari yang masih dalam tahap pembangunan, Senin (22/9/2025).KOMPAS.com/Mega Silvia Kondisi material bangunan di halaman samping rumah Nur Fadilah warga Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari yang masih dalam tahap pembangunan, Senin (22/9/2025).

Setelah beberapa upaya, Faizah berhasil memesan taksi online untuk membawa Nur ke Puskesmas Sumbersari, sebelum dirujuk ke RSUD dr Soebandi.

"Setelah rontgen, ternyata lengan kirinya patah dan harus operasi besoknya," ujarnya.

Kondisi BPJS Kesehatan korban diketahui tidak aktif, sehingga puskesmas mengeklaim Universal Health Coverage (UHC), program kesehatan gratis dari Pemkab Jember.

Saat Kompas.com mengunjungi rumah korban, kondisi rumah tampak sepi. Tampak bata-bata ringan yang berserakan di halaman, sementara Nur masih dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Terjang Madiun, 43 Rumah Rusak

"Saat ini kondisi Bu Nur sudah membaik, tinggal pemulihan, untung tidak sampai gegar otak," kata Faizah.

Ia juga menyampaikan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah turun untuk survei lokasi kejadian, dan bantuan sembako dari Pemkab Jember telah diberikan.

"Sekarang masih dititipkan di rumah Bu RW," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau