PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ditemukannya belatung pada menu makan siang bergizi gratis (MBG) di SMAN 3 Pamekasan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencurigai dari jeruk.
Saat itu, SPPG Yayasan Nurul Haromain Dapur Usamah menyertakan buah jeruk pada menu MBG pada Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Update Korban Keracunan MBG di Tasikmalaya: Total 52 Siswa, Sudah Pulang ke Rumah
Kepala Dapur SPPG Nurul Haromain Dapur Usamah, Adli Chory Nauval Safari mengakui jika ada temuan diduga belatung.
Namun ia curiga bukan ada pada makanan, tapi dari jeruk yang sedikit busuk.
"Ntah waktu itu mungkin jeruknya busuk. Bisa jadi dari buah busuk ada ulatnya lalu jalan ke makanan," kata Adli, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Polisi Amankan Sampel Menu MBG yang Diduga Sebabkan 8 Siswa Muntah di Pamekasan
Sebab menurutnya, banyak masalah di daerah lain rata-rata akibat buah yang busuk.
Dia meyakini, ulat yang ditemukan siswa bukan dari makanan.
Sebab menurutnya, makanan diperiksa oleh ahli gizi.
Menurutnya, sampel menu MBG yang disalurkan setiap hari disimpan 2x24 jam.
Sehingga jika memang penyebabnya akibat makanan bisa menjadi bukti.
"Saat saya mendapat kabar dari kepala sekolah saya langsung kesana untuk klarifikasi," katanya.
Baca juga: Carut-Marut MBG di Sragen, Pemkab Tak Punya Data Rinci Penerima Manfaat
Hanya saja, saat tiba di sekolah ompreng yang ditemukan belatung oleh siswa sudah digabung dengan ratusan wadah lainnya.
Sehingga pihaknya tidak bisa memastikan asal ulat ada di menu MBG.
"Saya kan butuh bukti ulat atau belatung itu apakah dari telur, ompreng yang kurang bersih, sayur atau apakah dari buah," katanya.
Namun, ompreng sudah disatukan ke ompreng yang sudah kosong lainnya.
Sehingga pihak SPPG tidak bisa melihat melihat langsung menu MBG ditemukan belatung secara langsung.
Baca juga: Pelajar Keracunan MBG di Tasikmalaya Picu Kepanikan Orang Tua, Polisi Fokus Korban dan Penyelidikan
Di sana hanya satu porsi saja yang diketahui ada belatungnya.
"Ada satu anak yang makannya tidak bersamaan dengan yang lain. Ntah ompreng sudah dalam kondisi terbuka saya belum paham," ucapnya.
Adli memastikan kalau dari ompreng yang kurang bersih dipastikan tidak benar.
"Kalau masalah ompreng disini pasti aman. Karena pakai oven dan pasti steril," katanya.
Namun adanya temuan itu akan mejadi evaluasi bagi dapur usamah.
Pihaknya akan memperketat saat persiapan dan pemorsian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang