LUMAJANG, KOMPAS.com - Kasus pembacokan seorang ibu muda oleh suaminya sendiri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih dalam proses penyelidikan polisi.
Sebelumnya, sorang ibu muda bernama Bella Oktavia (22) warga Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dibacok suaminya sendiri, Taufik Maulana (21), Rabu (17/9/2025).
Aksi penganiayaan itu dilatarbelakangi oleh ajakan rujuk Taufik yang ditolak mentah-mentah oleh Bella.
Baca juga: Kronologi Ibu Muda di Lumajang Dianiaya Suaminya Sendiri Gara-gara Menolak Rujuk
Bella menolak diajak rujuk karena sakit hati kebutuhannya tidak pernah dipenuhi oleh sang suami.
Bahkan, Bella sempat diusir dari rumah oleh Taufik saat hendak meminta uang untuk belanja, hingga akhirnya meminta cerai.
Kini, Taufik sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Lumajang.
Baca juga: Tolak Ajakan Rujuk, Ibu Muda di Lumajang Dibacok Suaminya Sendiri
Sedangkan, Bella masih harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian akibat banyaknya luka bacok yang dialami.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku tidak memiliki niat untuk membunuh istrinya.
Menurutnya, maksud kedatangan tersangka ke rumah korban dalam rangka merayu sang istri agar mau diajak rujuk usai keduanya bertengkar hebat.
Sebagai informasi, sebulan sebelum kejadian pembacokan, Taufik dan Bella bertengkar gara-gara masalah ekonomi.
Sampai akhirnya, Bella diusir dari rumah oleh Taufik dan berujung permintaan cerai dari ibu satu anak ini.
"Keterangan dari tersangka tidak memiliki niat untuk membunuh korban, ia datang ke rumah orangtua istrinya untuk mengajak rujuk korban, tapi ditolak dan berujung penganiayaan," ungkap Untoro di Mapolres Lumajang, Jumat (19/9/2025).
Meski begitu, tersangka mengaku, celurit yang digunakan untuk menganiaya istrinya itu memang sengaja dibawa oleh tersangka dari rumahnya.
Namun, kata Untoro, tersangka tidak menjelaskan maksud dari tersangka membawa sabit ke rumah istrinya.
"Kalau sabitnya memang bawa dari rumah, bukan didapat di rumah korban, nah untuk apa bawa sabit ini masih kita dalami, apakah untuk cari rumput atau memang sudah berniat menganiaya, kami masih selidiki," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang