MALANG, KOMPAS.com - Imam Muslimin, dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang videonya viral akibat perseteruan di sebuah lingkungan permukiman, memberikan klarifikasi tegas terkait statusnya.
Ia menyatakan telah secara resmi mengajukan pengunduran diri dari profesinya sebagai dosen.
Keputusan ini diambil sebagai langkah proaktif menyusul dampak dari tersebarnya video yang memperlihatkan dirinya terlibat dalam konflik sengit.
Termasuk salah satu adegan di mana ia menjatuhkan diri dan berguling-guling di lahan pertanian.
"Saya sudah mengajukan mundur [sebagai] dosen. Suratnya bisa dilihat. Saya mengajukan mundur," kata Imam, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Dosen Nonaktif UIN Malang Bantah Kerahkan Mahasiswa untuk Geruduk Tetangga, Sebut Kuliah Tasawuf
Imam menjelaskan, keputusannya dipicu oleh kondisi kegiatan belajar mengajar yang menjadi tidak kondusif.
Menurutnya, mahasiswa tidak lagi menghadiri kelas yang ia ampu dan tidak merespons komunikasinya.
"Semua mahasiswa enggak ada yang datang. Saya WA (WhatsApp) enggak ada yang jawab. Daripada saya sakit hati, saya menulis surat kepada atasan saya bahwa saya mundur," jelasnya.
Pengunduran diri ini, menurut Imam, bersifat permanen dan bertujuan agar ia dapat lebih fokus menyelesaikan permasalahan pribadi yang sedang dihadapinya tanpa terikat oleh jadwal mengajar.
"Saya mundur memulai hari ini sampai dengan selamanya. Agar kalau ada hal-hal yang mungkin diperlukan dari saya, saya tidak terikat oleh jam mengajar lagi. Bisa fokus," tambahnya.
Ia mengaku, langkah pengunduran dirinya telah ditindaklanjuti oleh pihak kampus, dan ia kini tidak lagi memiliki jadwal mengajar.
Imam juga menekankan bahwa keputusannya murni didasari oleh prinsip, bukan pertimbangan finansial.
"Bagi saya, dosen itu adalah pengabdian, bukan uang," pungkasnya.
Baca juga: Dosen Nonaktif UIN Malang Klarifikasi Videonya yang Viral, Sebut Fitnah Keji
Sebelumnya, sejumlah video yang menampilkan Imam Muslimin viral di media sosial.
Video-video tersebut disertai narasi yang berkembang liar dan belum terverifikasi kebenarannya.