LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Indah Amperawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pemenuhan Pelayan Gizi (SPPG) Klakah, Lumajang, Jawa Timur.
Sidak yang dilakukan Indah merupakan tindak lanjut atas keluhan orang tua siswa yang menyebut ada makanan basi di menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima para siswa.
Sebelumnya, orang tua siswa mengeluhkan ada lauk bau amis, buah potongnya kecut, hingga makanannya belum matang.
Saat sidak Indah menemukan fakta bahwa dapur MBG Klakah belum memiliki mesin pengering untuk ompreng yang digunakan sebagai wadah makanan.
"Hari ini saya cek dan ada beberapa hal yang harus dievaluasi oleh SPPG ini. Antara lain belum ada pengering ompreng, oven pengering ompreng," kata Indah, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Wali Murid di Lumajang Keluhkan Menu MBG Kurang Matang hingga Bau Amis
Padahal, mesin tersebut sangat dibutuhkan agar saat makanan siap disajikan, wadahnya sudah benar-benar kering.
Sehingga, tidak akan memicu makanannya cepat basi atau mengalami perubahan rasa.
"Jadi setelah dicuci, dibersihkan, dia harus dikeringkan, sampai benar-benar kering," jelasnya.
Selain itu, Indah juga menyoroti pemilihan menu yang disiapkan dapur MBG untuk anak-anak.
Seperti pemilihan buah melon yang mudah berubah rasa setelah dikupas, Indah meminta pihak dapur untuk mengganti dengan buah yang lainnya yang lebih tahan lama.
Ditambah, penjelasan teknis agar makanan tidak mudah basi, seperti tidak menutup wadah selagi makanannya masih panas.
"Jangan pakai buah melon lagi, kemudian kalau masakannya masih panas, jangan langsung ditutup. Jadi setelah di-packing, itu dibiarkan, harus ada ruangan sendiri, kalau sudah dingin baru ditutup," imbau Indah.
Baca juga: Badan Gizi Nasional Klarifikasi Surat Pernyataan MBG di MTsN 2 Brebes: Hanya untuk Data Alergi
"Dapur juga harus mendengarkan anak, misalnya anak-anak itu enggak suka ini, enggak suka itu, tapi secara umum, sudah bisa ditebak kan, ayam misalnya," lanjut Indah.
Lebih lanjut, Indah menyebut, selain beberapa evaluasi di atas, semua proses mulai dari pemilihan bahan, memasak, hingga distribusi sudah dilakukan dengan baik.
"Saya pikir secara umum sudah bagus, standar memasaknya juga sudah benar. Soal sterilnya juga sudah benar. Hanya tinggal oven pengering ompreng aja, dan itu bisa segera dipenuhi oleh pihak yayasan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang