Salah satu pendamping PKH yang mengikuti bimtek, Tanti dari Kecamatan Glagah, menyatakan bahwa program ini sangat mudah diakses dan memudahkan masyarakat serta pendamping.
“Pendaftaran cukup satu sampai dua menit, warga sudah bisa mendaftar. Nanti tinggal menunggu hasilnya sekitar satu bulan,” ungkap Tanti.
Pada tahap pemberitahuan hasil, pendaftar program bansos akan mendapatkan notifikasi mengenai diterima atau tidaknya mereka sebagai penerima bansos melalui Portal Perlinsos, lengkap dengan alasan jika mereka tidak diterima.
Bagi warga yang dinyatakan tidak layak, akan diberikan kesempatan untuk menyanggah.
“Kami memberikan kesempatan untuk menyanggah. Sudah kami atur di program ini,” tambahnya.
Baca juga: Asuransi 19 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tak Kunjung Cair, DPRD Banyuwangi Ultimatum PT Raputra Jaya
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa Pemkab Banyuwangi siap mendukung semua persiapan pelaksanaan pilot project program digitalisasi bansos.
Termasuk menggerakkan petugas sebagai agen untuk mendampingi warga yang tidak memiliki akses.
“Kami bersepakat agen tidak hanya pendamping dari PKH dan TKSK, tetapi juga kader dasa wisma hingga operator desa akan dilatih sebagai agen bagi warga yang tidak mendaftar mandiri."
"Jadi warga tidak perlu bingung mencari siapa pendamping PKH di wilayahnya, namun bisa langsung ke desa,” tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang