MAGETAN, KOMPAS.com – Harapan petani tebu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur mulai sedikit terbuka setelah lebih dari 2 bulan gula hasil panen mereka tak terserap.
Kini, sudah ada realisasi pembelian meski jumlahnya masih terbatas.
Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) PG Redjosarie, Hendrad Subiyakto mengatakan, gula petani di wilayahnya juga sudah mulai terserap, meski bukan melalui Danantara.
“PG Redjosarie kebetulan di awal ini dapat kuota 1.000 ton yang diserap dari SGN sendiri,” ujarnya melalui sambungan telepon Kamis (4/9/2025).
Hendrad mengatakan, jumlah tersebut masih jauh dari total stok gula petani yang mencapai hampir 5.000 ton yang masih menumpuk di Gudang PG Redjosarie.
Baca juga: Danantara Bayar 5.500 Ton Gula di Jatiroto, Petani Semangat Lagi
Hendrad menyebut, penyerapan ini setidaknya memberi sedikit napas bagi petani untuk membiayai operasional tebang dan angkut.
“Setidaknya operasional tebang bisa jalan lagi karena masih ada sekitar 2.000 hektar tebu milik petani yang belum bisa ditebang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua APTR PG Poerwodadie, Sudaryanto menyebut, sudah ada realisasi serapan gula petani sebanyak 900 ton dengan harga Rp 14.500 per kilogram, baik dari pedagang maupun dari pemerintah dan SGN serta Danantara melalui ID Food.
“Kemarin terealisasi 900 ton kuantitasnya itu. Insya Allah minggu depan ada realisasi lagi, tapi bertahap,” katanya.
Meski mulai ada serapan, jumlah gula petani yang menumpuk di gudang PG Poerwodadie masih tinggi, yaitu sekitar 4.045 ton.
Sudaryanto menegaskan, dana hasil penyerapan sangat penting untuk kelangsungan musim tanam 2025–2026.
“Kalau segera terrealisasi, petani bisa menutup kebutuhan biaya operasional. Tapi kalau mundur-mundur, petani bisa kesulitan. Karena biaya operasional tebang dan tanam itu sangat bergantung pada laku atau tidaknya gula petani,” katanya.
Keterlambatan penyerapan gula membuat sebagian petani kesulitan biaya untuk tanam dan pemupukan.
Hendrad menegaskan, harapan petani kini tertuju pada penyerapan tahap kedua yang direncanakan Danantara.
“Kami berharap di tahap kedua ini, Redjosarie juga masuk dalam penyerapan,” katanya.