LUMAJANG, KOMPAS.com - Para petani tebu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya tersenyum lebar setelah ribuan ton gula petani yang tertimbun di Gudang PG Jatiroto dibayar oleh Danantara, Kamis (4/9/2025).
Plt Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Jatiroto Lumajang, Edy Sudarsono mengatakan bahwa pagi tadi pihaknya mendapatkan kabar bahwa gula milik petani sudah dibayar.
Dari total 9.000 ton gula, 5.500 ton sudah dibayar Danantara seharga Rp 14.500 per kilogram atau setara dengan Rp 79,7 miliar.
"Hari ini sudah cair semua dana dari Danantara untuk Jatiroto Tahap I dengan kuantum 5.500 ton," kata Edy melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/9/2025).
Dengan terbelinya 5.500 ton gula petani, saat ini stok di gudang tinggal 2.500 ton.
Sebab, seribu ton lainnya sudah dibeli oleh pedagang.
Rencananya, jumlah itu akan diserap lagi oleh Danantara pada tahap kedua.
"Sisa hanya sekitar 2.500 ton dan masuk di penyerapan Tahap 2," kata dia.
Edy tidak menjelaskan kapan tahap dua akan direalisasikan.
Namun, ia menyebut bahwa realisasi tahap 1 ini sudah membuat petani merasa tenang dan bersemangat lagi.
"Alhamdulillah sudah aman dan semangat lagi," ucapnya.
Baca juga: 9.000 Ton Gula Tebu di Lumajang Belum Laku, Petani Tak Punya Ongkos untuk Musim Tanam Berikutnya
Edy berharap, ke depan tidak ada lagi kasus penundaan penyerapan gula petani oleh pemerintah.
Sebab, para petani menggantungkan penghidupan keluarganya dari hasil pertanian tebu.
"Sepertinya sudah mulai lancar karena pedagang gula juga sudah mulai meliriknya," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang